semakin banyak kita membaca maka semakin sadarlah kita bahwa ternyata sedikit sekali yang kita ketahui

4/27/2012

Kembali, Netizen Menangkap ‘Kejanggalan Lucu’ dari Drama “The Moon that Embraces the Sun”

 

Baru-baru ini, penggemar kembali melihat anakronisme atau bisa dibilang kejanggalan kecil lainnya namun sedikit lucu dari drama seri fantasi sejarah populer “The Moon that Embraces the Sun”, yang dibintangi oleh Kim Soo Hyun, Han Ga In dan Jung Il Woo. 

Semua bermula dari sebuah screenshot dimana terlihat Pangeran Yang Myung sedang minum secangkir teh yang kemudian foto tersebut upload ke beberapa komunitas online. Mata tajam netizen kembali bisa menemukan label dibawah cangkir tersebut yang bertuliskan “made ​​in china“.

Mereka yang melihat dan menyadari kejanggalan lucu ini kemudian meninggalkan komentar seperti, “Pangeran Yang Myung harus bepergian jauh-jauh ke China untuk membeli cangkir teh”, “Label cangkirnya bertuliskan bahasa Inggris … haha” dan berbagai komentar lainnya yang kebanyakan tertawa dengan label cangkir tersebut.

 
Source : Soompi

Just Love Me!




SINOPSIS
Rio yang berpacaran dengan Chisa, adalah seorang idola gadis-gadis di sekolahnya. Tapi ternyata, Rio punya rahasia. Dia adalah pewaris kelompok Yakuza!! Selain selalu diikuti oleh pengawal-pengawalnya yang seram, Chisa juga terlibat perang perebutan kekuasaan! Tapi, kenapa Rio yang lemah lembut, berubah jadi kuat ketika sedang marah!?


CONTENTS:
•    JUST LOVE ME!
•    JUST GO!
•    FANTASY LOLIPOP
•    BABY, LET’S DANCE

4/13/2012

Memperbaiki Amal Sebelum Mati


Ibrahim bin Yazid al-Abdi mengatakan, “Suatu ketika Riyah al Qaisy mendatangiku seraya berkata, ‘Hai Abu Ishaq –julukan Ibrahim-, ayo ikut bersamaku menemui penghuni akhirat dan marilah kita mengikat janji setia di samping mereka.” Lalu aku pun pergi bersamanya ke sebuah pemakaman. Kami duduk di samping salah satu kuburan di sama, kemudian Riyah berkata,

“Hai Abu Is...haq, kira-kira apakah yang diangankan oleh mayit ini jika ia diminta berangan-angan?”

“Demi Allah, ia pasti ingin dikembalikan ke dunia agar bisa taat kepada Allah dan memperbaiki amalnya,” jawabku.

“Nah, kita sekarang berada di dunia. Karenanya, marilah kita taat kepada Allah dan memperbaiki amal kita,” sahut Riyah.

Maka Riyah bangkit meninggalkan kuburan tersebut dan mulai bersungguh-sungguh dalam beribadah. Ternyata tak lama berselang, ia dipanggil menghadap Allah, semoga Allah merahmatinya.

CANON

SINOPSIS
Canon, namanya sama dengan judul musik klasik yang disukai ayahnya. Suatu hari ia mendengar lagu Canon dimainkan oleh Azuma, guru matematikanya. Sejak saat itu, setiap kali dia melihat guru Azuma, dia jadi teringat lagu itu dan timbul perasaan suka. Tapi ternyata, ada rahasia di balik lagu Canon itu!
? Happy Rain
? Bang!
? Santa Comes!

Rindu Baca Komik ^_^

Wah...kangen banget baca komik...jadi ingat masa2 kecil dulu. Hal yang paling aku sukai dari komik tuh gambar-gambarnya yang cantik..aku hobi banget menggambar tokoh-tokoh komik. waktu SD dulu aku jadiin koleksiku. Aku paling suka gambar kartun cewek yang cantik seperti putri, gaun-gaunnya juga indah, rambutnya lucu, kayak Pansy yang identik dengan kepang duanya...ada candy candy dengan keritingnya, ada Min Min...ada Marie Antoinette dalam komik Rose Of Versailles, pokoknya suka deh gambar-gambar komik yang anggun dan cantik....

Love Class


SINOPSIS
Aku Ran, sudah 18 kali ditolak cowok! Kali ini aku nekad naksir Takashina, cowok paling populer di sekolah! Apapun akan kulakukan agar bisa meraih hatinya, meski harus belajar di Love Class dengan guru yang super galak!

Netizen Korea mengkritik media Cina sebagai Anti-Hallyu karena mencamtumkan foto berbeda dari Lee Da Hae


Sebuah berita baru-baru ini yang mengatakan tentang operasi plastik oleh media China telah membuat kemarahan para penggemar Korea karena dianggap sebagai pelaporan anti-Hallyu.

Pada tanggal 15 Maret outlet pers Cina bernama Xin Wang Won menerbitkan sebuah artikel berjudul “berikut selebriti wanita yang gagal dengan operasi plastik.” Laporan tersebut, bagaimanapun, menggunakan beberapa foto dari aktris Korea Lee Da Hae, dan menjelaskan, “Lee Dae Hae adalah kegagalan operasi yang paling jelas. ”

To Love a Cool Boy


SINOPSIS
Azusa yang selalu bersuhu tubuh hangat tiba-tiba dipeluk Satsuki si cowok bertubuh dingin!
“Mulai sekarang kau jadi penghangat pribadiku!” begitu kata Satsuki pada Azusa.
Uh, sebalnya! Azusa sangat tersiksa dengan sifat egois dan angkuh Satsuki yang selalu ‘menempel’ padanya.
Tapi benarkah Satsuki hanya menganggapnya sebagai “penghangat” saja?

Contents : 

* To Love A Cool Boy
* My Lovely Alien
* Suzuko’s Room

Kiss and Regret

SINOPSIS
Daiki yang dulu selalu ada di dekatku, kini kurasakan semakin jauh. Semua itu terasa menyakitkan dan menyedihkan, membuat hatiku perih. Aku, Chihiro, berharap saat itu bisa bersikap lebih jujur sehingga cerita yang berbeda akan kualami.
Agar penyesalan tak kutemui lagi, kali ini akan jujur kusampaikan padamu...

Contents:
  1. Kiss and Regret
  2. My Beloved Senior
  3. Can’t Falling in Love with You
  4. Give Me Your Button!
  5. Half Gone, Love Remain

Sparkling Charm



SINOPSIS
Namaku Iruka Mizuno.
Hari-hariku selalu berlalu dengan tenang. Begitu tenangnya sampai-sampai aku hanya berani memandangi cowok yang kusukai dari jauh saja.
Namun tiba-tiba Moriyama, cowok ganteng yang kusukai itu, menyatakan cintanya padaku! Inilah kejutan pertama dalam hidupku. Kejutan lainnya muncul karena ternyata cowok ganteng punya rahasia besar!

Minyak Zaitun, Rahasia Kecantikan Para Bintang

Berbagai rahasia alam bisa membantu menjaga kecantikan kulit. Salah satunya minyak zaitun yang mengandung asam lemak baik dan antioksidan yang tinggi.

Kematian Whitney Houston sedikit membuka kembali ingatan tentang minyak zaitun dan selebritas. Foto yang dilansir berbagai media menunjukkan sebuah wadah minyak zaitun terdapat di samping bak mandi tempat diva tersebut ditemukan tak bernyawa.

Whitney memang salah satu selebritas yang percaya akan manfaat minyak zaitun. Dia selalu menggunakan beberapa tetes minyak zaitun saat berendam dalam bath tub untuk membuat kulitnya tetap lembut dan sehat.

Jari Tak Kembali




Selepas joging mengelilingi kompleks tempat tinggalnya, Andy mengeluarkan mobilnya yang baru dari garasi. Sebuah sedan sport buatan Eropa yang sejak lama diidam-idamkan. Beberapa saat kemudian ia masuk rumah untuk ganti pakaian. Alangkah kagetnya ketika keluar lagi tampak Teddy anaknya yang baru berumur lima tahun, asyik mencoret-coret bodi mobil itu dengan penggaris. Mobil yang mulus itu pun baret-baret. Melihat itu, Andy kehilangan akal sehatnya. Tangan si kecil dipukul berkali-kali dengan penggaris yang ada.
Minggu yang cerah seketika berubah jadi neraka bagi keluarga muda ini. Sang bocah menjerit-jerit kesakitan mendapat hukuman dari ayahnya. Sang Mama yang lagi asyik di dapur tergopoh-gopoh ke depan, histeris

Internet Mendangkalkan Cara Berpikir Kita?



Internet, suka atau tidak suka, memiliki dampak tersendiri bagi pemakainya. Nicholas Carr, penulis buku ini, mengemukakan argumen neurologis tentang bagaimana Internet dapat mempengaruhi otak dan cara bertindak manusia. Konsep neurologis yang menjadi kunci argumen Carr adalah neuroplasticity (kelenturan saraf otak). Intinya adalah otak manusia terus menerus berubah, menyesuaikan diri, termasuk pada perubahan kecil dalam keadaan dan perilaku kita.

Ketika seseorang terbiasa menggunakan Internet untuk mencari dan mengorganisasi informasi, misalnya, otak kita akan membentuk pola tertentu sesuai dengan kebiasaan itu. Salah satu dampak nyata penggunaan Internet terhadap otak adalah sulitnya otak pengguna Internet berfokus dan berkonsentrasi ketika membaca buku. Ia hanya mampu membaca beberapa halaman buku, lalu gelisah, dan mulai mencari-cari hal yang lebih menarik dalam buku itu. Atau ia memandang sekeliling mencari perhatian, bosan, lalu berhenti membaca.
Ini terjadi karena orang yang terbiasa menggunakan Internet biasa membaca teks-teks pendek dengan

7 Cewek Cantik Ini Gagal Jadi Personil SNSD


Quantcast
tahukah kamu sebelum SNSD memiliki member yg berjumlah 9 seperti sekarang dari kiri ke kanan (taeyeon, tiffany, sooyoung, seohyun, jessica, sun ny, yoona, hyoyeon, yuri). banyak gadis cantik yg terdepak/didepak/keluar/mengundurkan diri dari SNSD sebelum mereka secara resmi debut siapa sajakah mereka?

Hanazakari no Kimitachi




Judul Komik : For You in Full Blossom (English) Hanazakari no Kimitachi / Hana Kimi (Japan)
By : Hisaya Nakajo

Seri : 1-23
Genre : Shoujo

Lovely Lesson Hair Make Episode



SINOPSIS
Semua cewek yang disapa oleh Yuri dan Makoto dari salon dan toko di 109, pasti akan jadi manis! Kalau sudah ditangani oleh Makoto si make up artist ternama, rambut yang susah diatur ataupun kulit berjerawat, tak akan jadi masalah! Makoto yakin semua orang memiliki gaya rambut dan riasan yang paling cocok untuk dirinya sendiri. Makoto siap menolong cewek-cewek yang sedang bermasalah dalam percintaannya dengan gaya rambut yang tepat!

4/08/2012

LOVE ARROW


p://changchidar.blogspot.com



SINOPSIS
Di masa kecilnya,Katsuragi Anna dikenal sebagai prima balerina di panggung.Tapi kecelakaan membuatnya tidak bisa menari lagi.Saat masuk SMA,dia diajak ikut bergabung di klub memanah.Disana gadis ini bertemu dengan musuh bebuyutannya sejak kecil,Jinnai Takeru !Tidak ada yang menyangka kalau cinta itu ada di sana.

Distance To A kiss



SINOPSIS
Kaji, cowok yang disukai Yuzuha. Dia adalah teman saudara kembar Yuzuha, Suguru. Sejak kecil Kaji sering menghabiskan waktu di rumah Yuzuha dan Suguru. Walau Yuzuha sudah lama menyukai Kaji, namun sulit untuk menunjukkan perasaannya di depan Kaji. Ketika mereka masuk SMA, Kaji berubah menjadi cowok yang ganteng dan disukai banyak wanita. Yuzuha merasa kesulitan mendekati Kaji. Lalu, bagaimana cara Yuzuha mendekati Kaji yang terasa begitu jauh…?

My Tiger Boy



My Tiger Boy #1

SINOPSIS
Misaki, seorang gadis yang sakit-sakitan. Karena sering tak masuk sekolah, dia terancam tak naik kelas, dan harus segera mengejar ketinggalannya. Dia harus mengikuti pelajaran tambahan. Ternyata ada seorang lagi murid cowok yang terancam tak naik kelas. Murid itu bernama Taiga, murid terseram di kelasnya!

My Tiger Boy #2 (END)

SINOPSIS
Misaki memberanikan diri untuk menyatakan perasaan cintanya pada Taiga... Taiga pun menerimanya. Mereka menikmati saat-saat kebersamaan dengan bahagianya, hingga datang berita yang mengejutkan bagi mereka berdua. Misaki divonis tidak akan hidup lama lagi oleh dokternya!

Cute Cute Cute



Cute Cute Cute # 1
SINOPSIS
Sepeninggalan orangtuanya, Alice harus berjuang mempertahankan agency model keluarga yang dihantui oleh tumpukan hutang. Agar bisa selamat, dia harus menarik model beken saat ini, Raito, masuk ke agencynya! Akankah Alice berhasil?


Cute Cute Cute # 2 (END)
SINOPSIS
lice berjuang dengan pekerjaan pertamanya, menjadi badut boneka. Tapi tiba-tiba saja muncul orang-orang suruhan Sakaki, mantan manajer Raito, yang datang menculiknya!

Ini Dia, James Bond CIA



Julukan tersebut diberikan kepada Duane R. Clarridge atas sepak terjang, prestasi, dan kepiawaiannya sebagai perwira CIA yang memimpin berbagai operasi intelijen di seluruh dunia. Dari Kathmandu ke Kuwait, Baghdad sampai Managua, atau saat bermain mata dengan KGB dan tersandung Skandal Iran-Contra. Benar tidaknya julukan itu terjawab dalam buku A Spy of All Seasons, yang ditulisnya setelah 33 tahun bertugas di Badan Intelijen Pusat AS tersebut.
Lelaki tampan dan ramah ini adalah perwira intelijen tertinggi Amerika Serikat yang secara langsung terlibat dalam berbagai operasi rahasia di seluruh dunia. Kariernya dimulai ketika Central Intelligence Agency (CIA) bertandang ke Columbia, guna merekrut calon anggota korps intelijen internasional yang baru saja dibentuk. Bagi Dewey, begitu panggilan akrab Duane Ramsdell Clarridge, kesempatan itu merupakan tantangan yang menjanjikan berbagai petualangan menarik serta bisa menerapkan pengetahuan yang dipelajari di bangku kuliah.

Heldy, Cinta Terakhir Bung Karno



Suatu pagi yang panas di tahun 1957, di sebuah rumah besar di Jalan Mangkurawang 9, Tenggarong, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, Heldy, gadis kecil berusia 10 tahun, menangis meraung-raung gara-gara tak diajak kakak-kakak nya ke Samarinda. Hari itu, Presiden Sukarno berpidato di alun-alun Samarinda.

Sang kakak tak mengizinkan Heldy pergi karena selain perjalanan ke Samarinda hanya bisa dengan kapal menyusuri S. Mahakam selama dua jam, suasana akan sangat ramai setiap kali Presiden Sukarno berpidato. Maka Heldy hanya bisa mendengarkan pidato Bung Karno di radio. Bagi Heldy, yang penting bukanlah isi pidato, melainkan kebesaran dan ketokohan sosok yang fotonya banyak terpasang di dinding rumah orangtuanya itu.

Diramal akan mendapat orang besar 

Lahir sebagai bungsu dari sembilan besaudara anak-anak pasangan H. Djafar yang seorang pemborong terpandang di Tenggarong dan Hj. Hamiah, pada 10 Agustus 1947, Heldy merasa selalu mendapat curahan perhatian keluarga. Kakak-kakaknya adalah Zubaedah (perempuan), Erham (laki-laki), Milot (perempuan), Ruslan (laki-laki, sering dipanggil Yus). Badrun (laki-laki), Johan (laki-laki), Abu (laki-laki), dan Erni (perempuan).

Ketika mengandung Heldy, Hj. Hamiah sempat melihat bulan purnama bulat utuh. Lalu teman ayahnya, seorang pria Tionghoa, mengatakan, “Nanti kalau bayimu lahir, harus dijaga ya, sampai dia beranjak dewasa.”

Saat Heldy duduk di bangku SMP, seorang tante (dalam bahasa Kalimantan adalah “mbok”), Mbok Nong, yang dianggap pandai meramal, mengatakan kepada Ibu Heldy, “Wah, anakmu ini kelak jika dewasa akan mendapatkan orang besar. Jadi tolong dijaga baik-baik ya.”

Si bungsu yang cantik dan berkulit putih itu selalu dilindungi dan dimanjakan. Ketika remaja, Heldy juga pandai mengaji hingga memenangi lomba
baca Al Quran. Ayahnya paling senang merasakan kakinya dipijat si bungsu sambil melafazkan ayat-ayat Al Quran, sampai terlelap.

Tamat sekolah dasar (waktu itu disebut Sekolah Rakyat), Heldy melanjutkan ke SMP Gunung Pedidi di Jln. Rondong, Demang, Tenggarong. Menjelang naik ke kelas 3, terjadi proses nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda. Ayah Heldy yang bekerja di perusahaan Belanda Oost Borneo Maatschapij (OBM) pun berhenti. Dalam rangka mencari pekerjaan, H. Djafar memboyong keluarganya pindah ke Samarinda. Heldy pun meneruskan kelas 3 SMP-nya di sebuah sekolah Katolik di Samarinda.

Setelah lulus SMP, Heldy yang sudah tumbuh menjadi remaja putri 16 tahun dan berperawakan mungil itu pun pergi mengikuti jejak kakak-kakaknya ke Jakarta untuk menuntut ilmu. Cita-citanya menjadi desainer interior. Dari Samarinda naik kapal menyusuri sungai menuju Balikpapan, lalu dari Pelabuhan Semayang, Balikpapan, naik kapal laut Naira yang besar. Heldy ditemani Milot dan Izhar, iparnya, serta bayi satu bulan anak terkecil Milot, Achmad Rizali Noor. Berlayar sepanjang malam menuju Surabaya, dan dari sana disambung naik kereta api sehari semalam ke Jakarta.

Barisan Bhinneka Tunggal Ika 

Heldy tinggal di rumah Erham yang saat itu telah berkeluarga dan memiliki tiga anak, di Jln. Ciawi III No. 4 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di sana juga ada dua keponakan istri Erham, Sofini dan Maryati. Ada pula dua sepupu Heldy yakni Kartini dan Nur, juga Johan, kakak laki-laki Heldy. Heldy banyak membantu kakak iparnya di dapur. Ia juga pandai menjahit baju. Erham yang bekerja di sebuah bank swasta punya penghasilan besar, jadi tidak masalah menampung banyak kerabat di rumahnya. Sementara Yus, salah satu kakak Heldy yang kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, tinggal di Asrama Mahasiswa Kalimantan Timur di Jakarta Pusat.

Yus seorang aktivis. Ia Ketua Perhimpunan Mahasiswa Kalimantan Timur, akrab dengan pelbagai kalangan. Dalam suatu acara ia mengajak Heldy yang saat itu sekolah di Sekolah Guru Kepandaian Putri (SGKP) – kemudian berubah menjadi Sekolah Kepandaian Keputrian Atas (SKKA) dan sekarang menjadi Sekolah Menengah Kepandaian Keputrian (SMKK) – di daerah Pasar Baru. Rupanya kecantikan Heldy menjadi perbincangan di kalangan mahasiswa. Adji, salah seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, bahkan menyatakan cintanya. Padahal ada beberapa pemuda yang juga naksir. Guru kimia yang mahasiswa Fakultas Kedokteran, Zulkifli TS Tjaniago, misalnya. Atau guru pelajaran tekstil, Arnauly, juga sering memberi perhatian besar dan mengunjungi Heldy.

Selain cantik, Heldy juga pernah memenangi lomba mengenakan kebaya. Ia luwes, terbiasa mengenakan busana tradisional Kalimantan. Majalah
Pantjawarna menampilkannya pada cover.

Karena jejaring aktivitasnya Yus juga dipercaya pihak protokol Istana Negara untuk menyiapkan barisan Bhinneka Tunggal Ika. Barisan yang diprakarsai oleh Presiden Soekarno itu terdiri atas remaja putra-putri dari pelbagai provinsi. Mereka bagian dari protokol Istana, selalu berdiri berjajar sebagai pagar ayu dan pagar bagus di setiap acara. Heldy yang saat itu kelas 2 SKKA terpilih mewakili Kalimantan. Demikian juga sepupunya dan keponakan istri Erham.

Suatu hari di tahun 1964, Heldy berdiri berjajar di tangga Istana Merdeka bersama anggota barisan Bhinneka Tunggal Ika. Ia mengenakan kebaya warna pink dengan kain lereng, berselendang, dan rambutnya disanggul hasil penataan Minot, kakak perempuannya. Hari itu Presiden akan menyambut tim bulutangkis yang baru merebut Piala Thomas.

Tibalah saatnya Bung Karno muncul dan berjalan menapaki anak tangga. Seperti biasa, ia berjalan sambil mengamati kiri dan kanan. Memandang satu demi satu anggota barisan, tersenyum, dan tepat di depan Heldy, Bung Karno mendekat dan menepuk bahu kirinya.

“Dari mana asal kamu?”

“Dari Kalimantan, Pak,” jawab Heldy kaget dan gemetar.

“Oh, aku kira dari Sunda. Rupanya ada orang Kalimantan cantik.”

Ada rasa bangga, khawatir, deg-degan dalam diri Heldy. Orang yang selama ini hanya bisa dilihat lewat foto dan didengar suaranya lewat radio, menepuk dan menyapanya. Pertemuan pertama yang penuh ketegangan namun sangat berkesan.

Yus yang melihat dari kejauhan, dihampiri staf protokol Istana. “Lihat, adikmu mendapat perhatian dari Presiden. Baik-baik dijaga,” kata staf itu. Yus tak tahu maksud nasihat itu.

Pertemuan kedua terjadi saat Heldy dan kawan-kawan mendadak diminta pihak sekolah menjadi barisan Bhinneka Tungga Ika ke Istana Bogor. Semua keperluan sudah disediakan lengkap. Kain, kebaya, cemara untuk sanggul, selop, juga Ibu Maryati, seorang penyanyi keroncong yang akan mendandani. Mereka tinggal naik bus menuju Bogor.

Dengan kebaya pinjaman, dan semua yang serba bukan ukuran dirinya, Heldy merasa tidak nyaman. Kebayanya kedodoran, sanggulnya kendor . Heldy berdiri di sudut yang tidak mencolok, takut dilihat Presiden Sukarno.

Saat Presiden lewat, ternyata perhatiannya malah tertuju pada Heldy. Lewat ajudan ia meminta Heldy mendekat.

“Sanggulmu salah, bukan begini. Juga kebaya dan kainmu. Siapa yang mendandanimu?”

“Ibu Maryati, Pak,” jawab Heldy polos sambil menunduk. Kakinya gemetar. Hatinya berdebar. Pertemuan kedua yang sungguh merontokkan mentalnya.

Beban mental Heldy belum lepas saat terjadi pertemuan ketiga. Pada suatu kesempatan, Presiden meminta para anggota barisan menyanyi satu demi satu. Heldy tak menyangka disuruh tampil pertama. Di tengah rasa grogi bercampur tekad untuk memperbaiki diri karena pernah ditegur, Heldy pun memilih lagu daerah Kalimantan. Pikirnya, “Kalau salah tidak ada yang tahu.”

Di luar harapan Heldy, Presiden memintanya mengulang. Maka dengan keringat bercucuran, Heldy pun mengulang lagu yang berkisah tentang saat panen padi itu.

Masa-masa ujian mental pun lewat. Heldy dan banyak remaja lain makin sering bertugas, kecuali di pagi hari saat ia sekolah. Selain senang karena berjumpa dengan Bung Karno dan para tamunya, mereka juga mendapat honor. Biasanya, setiap habis bertugas, mereka sering berkumpul dan berbagi cerita. Bagi kelima gadis yang tinggal di rumah Erham, itu menjadi bahan obrolan seru.

“Kalau Presiden naksir di antara kita, ada yang mau tidak?” tanya salah seorang sepupu.

Semua menjawab, “Mau …!” Kecuali Heldy.

“Lho, kenapa tidak, Heldy?”

“Ya, tidak mungkinlah. Beliau Presiden, tidak mungkin naksir kita.”

Setelah itu, aktivitas Heldy sebagai anggota barisan Bhinneka Tunggal Ika malah agak menurun. Selain acara kebanyakan diadakan di pagi hari ,
Heldy juga sempat menjalani operasi amandel.

Tapi suatu penugasan baru mengharuskannya ikut. Heldy mempersiapkan diri dengan saksama. Ia meminta Minot memasangkan sanggul dengan sempurna. Kain milik sendiri, demikian pula kebaya warna hijau yang sangat pas di badan.

Ketika acara mulai, Heldy tetap mengambil posisi sudut. Tapi Presiden malah memintanya mendekat. Mental Heldy langsung jatuh. Kesalahan apa lagi kali ini? Gadis 18 tahun itu melangkah pelan dengan kaki gemetaran.

“Ke mana saja kau, sudah lama tidak kelihatan?” Rupanya presiden memperhatikan.

“Sakit, Pak,” jawab Heldy dengan suara lirih tercekat.

“Bohong, kau pacaran. Saya lihat kau di Metropole sedang menonton film.”

“Tidak, Pak,” kali ini Heldy berani mengangkat muka. Tapi pertanyaaan bertubi-tubi mengubur kembali nyalinya. Heldy kembali tertunduk.

“Nanti kau lenso sama aku ya. Sini, kau duduk dekat aku,” kata Presiden.

Saat menari lenso pun tiba. Heldy yang untungnya sering diajari kakaknya menari lenso, tahu harus melakukan apa. Tapi berlenso dengan Presiden? Oh, tidak.

Di hadapan banyak tamu penting, juga artis penghibur yang lebih senior seperti Titiek Puspa, Rita Zahara, dan Feti Fatimah, Heldy menyambut uluran tangan Presiden. Dengan ragu ia memberikan telapak tangan kirinya yang dingin untuk digenggam Bung Karno, sementara ia harus meletakkan tangan kanannya di bahu kiri Bung Karno. Ia menunduk, membiarkan pinggang kecilnya dipeluk Bung Karno yang terus-menerus menatapnya.

“Siapa namamu?” tanya Bung Karno sambil berbisik.

“Heldy,” jawabnya pelahan.

“Sekolahmu?”

“Kelas dua SKKA.”

“Berapa umurmu?”

“Delapan belas tahun.”

“Hm … cukup.”

“Boleh aku datang ke rumahmu?”

Heldy dihadapkan pada kenyataan seperti sering dicandakan para sepupu. Kalau Presiden naksir, banyak gadis yang mau. Heldy tersudut pada keadaan tak bisa menolak, ia pun mengalami bukti nyata sesuatu yang dia anggap mustahil: presiden naksir anggota barisan Bhinneka Tunggal Ika.
Tapi, apa makna perkataan Bung Karno, “Hmm … cukup” tadi?

Pikiran berkecamuk di tengah ketegangan. Keringat bercucuran, hatinya berdegup dalam gerakan tari lenso. Antara sadar dan tidak, Heldy mendengar suara banyak orang bernyanyi, Baju hijau siapa yang punya, baju hijau siapa yang punya/Baju hijau siapa yang punya, baju hijau Bapak yang punya.

Makin lama makin gaduh. Ternyata itu malah mengembalikan kesadaran Heldy. Matanya menyapu ruangan mencari-cari orang berbaju hijau. Baru ia sadar, ia satu-satunya y ang berbaju hijau . Tapi apa makna ”Bapak yang punya”?

Bung Karno jatuh cinta lagi 

Sejak acara menari lenso, keadaan langsung berubah bagi Heldy. Ia sering diamati, juga ada anggota Cakrabirawa, pasukan pengamanan Presiden, yang selalu menjaganya. Akibatnya, mahasiswa seperti Adji dan Zulkifli mundur teratur dari hasratnya mendekati Heldy.

Tanggal 12 Mei 1965, Bung Karno berkunjung ke rumah Erham tempat Heldy tinggal. Sebelumnya sejumlah “orang Istana” datang. Mereka antara lain meminta agar ketika Presiden datang, lampu teras dimatikan.

Presiden datang dengan penampilan yang sangat berbeda. Tanpa peci, celana panjang hitam, kemeja putih lengan pendek yang kancing atasnya terbuka, bahkan mengenakan sandal. Presiden Republik Indonesia datang ke rumah Erham untuk mengunjungi adik bungsunya. Ini nyata. Kebetulan, saat itu H. Djafar juga ada di Jakarta. Maka ayah Heldy yang berusia 65 tahun dan Bung Karno yang berusia 64 tahun pun bertemu. Setelah saling mengucapkan salam, H. Djafar pun masuk. Heldy menghidangkan teh yang dibuatnya sendiri di dalam cangkir terbaik yang ada di rumah itu.

Bung Karno menyatakan ketertarikannya kepada Heldy, namun Heldy merasa masih terlalu muda. Heldy meminta agar Bung Karno memilih perempuan lain saja. Tapi Bung Karno tidak marah. Ia tersenyum saja dan memberikan sebuah bungkusan kecil. Isinya jam tangan Rolex.

Kemudian Bung Karno mengajak pergi mencari makan malam. Heldy mendampinginya di jok belakang VW Kodok yang dikemudian Darsono dan didampingi ajudan Kolonel Parto. Sementara Erham ikut di mobil lain bersama rombongan yang keseluruhan berjumlah tiga mobil. Mereka menuju ke daerah Sampur untuk membeli sate ayam langganan Bung Karno.

Dalam perjalanan itulah Bung Karno berbicara lagi tentang ketertarikannya kepada Heldy.

“Dik, kau tahu. Kau tidak pernah mencari aku, aku juga tidak mencari engkau. Tapi Allah sudah mempertemukan kita.” Bung Karno selalu memanggil Heldy dengan sebutan Dik, dan belakangan ia juga menolak Heldy memanggil Pak. Ia ingin Heldy memanggilnya Mas.

Setelah kunjungan pertama, kunjungan berikutnya makin sering. Bung Karno sering tiduran di sofa menunggu Heldy, kadang mengajak Johan beradu panco. Bung Karno selalu memberi uang yang jumlahnya tidak sedikit. Saat Hj. Hamiah ke Jakarta Bung Karno juga memberi uang. Belakangan Heldy diberi mobil Holden Premier warna biru telur asin. Heldy jadi sering ke Istana .

Orang makin tahu bahwa Heldy adalah kekasih Bung Karno. Keadaan ini membuat dirinya repot. Ke sekolah selalu dalam pengawalan, pun dengan penampilan dan wangi parfum yang beda dengan teman-teman nya. Akhirnya Heldy memutuskan untuk bersekolah di rumah. Ia memanggil guru, juga menambahi pelajaran bahasa Belanda dan bahasa Inggris. Gadis belia dari Tenggarong itu pun harus sering bersanggul dan berkebaya, mengenakan selop setinggi 7 cm. Seorang sepupu bernama Eka Rosdiana diangkat menjadi sekretarisnya.

Hadiah dari Bung Karno mengalir terus tanpa pernah diminta. Heldy mendapat rumah atas namanya sendiri di Jln. Cibatu (kini Jln. Prof. Djokosutono). Mobil Holden Premier pun diganti Mercedes Benz 220 S warna hitam bernomor polisi tanggal lahirnya, B 1008. Jika berkunjung, Bung Karno sering hanya minta telur rebus yang disantapnya dengan kecap. Sepengetahuan Heldy, Bung Karno jarang makan daging. Nasi pun hanya sedikit.

Dari Bung Karno Heldy belajar banyak hal. Tentang kehidupan, tentang cara berpakaian, cara merawat badan, juga membangkitkan kebanggaan sebagai perempuan Indonesia dengan kebaya khas Indonesia. Lewat salat berdua yang sering mereka lakukan di Istana, Heldy belajar tentang agama. Ketika sepulang dari berziarah ke makam ayah Bung Karno, R. Soekemi Sosrodihardjo, di Karet, Jakarta Pusat, Bung Karno melihat seekor kecoa menggelepar-gelepar dalam posisi badan terbalik, ia memerintahkan ajudan untuk membalikkan badan kecoa itu. Heldy menyimpulkan betapa Bung Karno sangat welas asih bahkan terhadap binatang.

Ayah tak sempat mendampingi di pernikahan 

Suhu politik memanas di akhir September 1965. Bung Karno disibukkan oleh urusan politik sehingga Heldy jarang ke Istana. Bung Karno juga jarang ke Jln. Cibatu. Pada 1 Oktober datang ajudan membawa kabar bahwa Presiden baik-baik saja. Beberapa hari kemudian datang lagi ajudan
untuk menjemput Heldy. Tetap dengan kain dan kebaya, ia naik jip menuju Istana. Di sepanjang jalan banyak tentara bersiaga. Suasana tegang. Sesampai di Istana, Heldy tak mendapati sambutan Bung Karno seperti biasanya. Bung Karno sedang tiduran di kamar. Raut wajahnya terlihat letih.

“Mas agak capek,” kata Bung Karno. Ia mencium pipi Heldy, Heldy pun menyambut kecupan itu dengan penuh rindu. Bung Karno banyak bercerita, sementara Heldy tak berani bertanya tentang peristiwa G30S yang didengarnya di radio .

Bulan Mei 1966, sudah hampir setahun Heldy menjadi kekasih Bung Karno. Itu waktu yang cukup bagi Bung Karno untuk meminta kesediaan Heldy menjadi istrinya.

Heldy diam sesaat. Ia tahu benar keadaan negara sedang gawat. Ia juga tahu Bung Karno telah memiliki beberapa istri sebelum dirinya. Siti Oetari Tjokroaminoto, Inggit Garnasih, Fatmawati, Hartini, Ratna Sari Dewi, Haryatie, Kartini Manoppo, dan Yurike Sanger. Hanya dengan Yurike ia kenal karena pernah sama-sama menjadi anggota barisan Bhinneka Tunggal Ika.

“Yang aku cari bukan wanita yang cantik luarnya saja. Tapi juga dalamnya, dan itu ada dalam dirimu. Kau sungguh menarik bagiku, dan kau juga bisa beribadah dan mengerti baca Al Quran, ini yang aku cari sesungguhnya.”

“Saya tidak bisa menolak lamaran Bapak, hubungan kita sudah telanjur dekat. Saya mau menikah dengan Bapak,” jawab Heldy sambil menatap Bung Karno.

Tanggal pernikahan pun dipilih, 11 Juni 1966 alias lima hari setelah Bung Karno berulangtahun ke-65. Berita bahagia segera dikabarkan ke Kalimantan. Ayah Heldy yang bersuka cita bergegas ke Jakarta. Sayang, baru sampai di Samarinda dadanya sakit dan ia dibawa kembali ke Tenggarong. Sehari sebelum akad nikah putrinya, H. Djafar meninggal dunia karena serangan jantung.

Heldy menjalani upacara pernikahan dengan penuh keprihatinan. Tak ada musik, tak ada gamelan, tak ada kemeriahan. Tak ada harum bunga, tak ada kebaya khusus. Ia hanya bisa memohon petunjuk Tuhan, dan dalam doa minta izin ayahnya untuk menikah dengan Ir. Sukarno.

Bung Karno menikahi Heldy Djafar dengan disaksikan Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) Idham Chalid, Erham Djafar selaku wali, dan Menteri Agama K.H. Saifuddin Zuhri. Bung Karno dan Erham berjabatan erat, kedua saksi mendengarkan kata yang terucap dari bibir Bung Karno.

“ … dengan emas kawin sebuah gelang emas putih bermata berlian dengan kadar enam karat ….”

Surat nikah yang telah ditandatangani oleh saksi dan wali itu dipegang Idham Chalid. Saksi yang juga Menteri Agama menyatakan,”Ya, Yang Mulia,
sah pernikahan ini.” Hati Heldy kelewat girang sehingga lupa meminta surat itu.

Menjelang sore, Bung Karno menemui Heldy dan mengajaknya ke kamar. Heldy agak takut dan berlari ke kamar mandi. Bung Karno menyusul, Heldy kembali ke kamar tidur.

“Maaf Mas, ee … Mas, saya pasrah.”

Bung Karno biasa tidur di atas pukul 22.00. Kebiasaannya, jika akan tidur minta dipijat kakinya. Persis almarhum ayah Heldy. Bung Karno suka menyandarkan kepalanya di dada Heldy, membiarkan Heldy mengelus-elus rambut dan kepalanya sampai terlelap. Lalu, setelah merasa ingin tidur, Bung Karno pindah posisi ke belakang punggung Heldy. Ia memang seorang perayu dan pandai memuaskan wanita.

“Engkaulah wanita yang selama ini aku cari, engkau wanita yang aku cintai, engkau cinta terakhir bagiku. Jangan permainkan aku ya,” katanya sambil terus menciumi kulit Heldy yang putih. Sehabis bercinta, biasanya keduanya mandi dan dilanjutkan dengan salat bersama, Bung Karno menjadi imam.

Minta izin untuk menjauh

Di suatu siang, sejumlah anggota Corps Polisi Militer (CPM) datang ke rumah Heldy dan memeriksa. Mereka menyatakan, mulai malam itu, penjagaan dan pengawalan dihapuskan. Bung Karno tidak boleh lagi datang karena rumah itu tidak layak dikunjungi Presiden. Bung Karno akan tinggal di rumah Yurike Sanger di daerah Polonia, Jakarta Timur. Heldy harus ke sana kalau ingin bertemu .

Sungguh situasi yang menyakitkan perasaan. Ia bertemu dengan Bung Karno di depan tatapan pemilik rumah. Meski dulu keduanya berteman, tapi Heldy menangkap rasa cemburu dalam diri Yurike. Apalagi Bung Karno sering menunjukkan kelebihan Heldy kepada Yurike.

Telepon, kirim utusan, atau surat yang diantar ajudan dari Presiden kepada Heldy tak selancar hari-hari sebelumnya. Heldy juga sering mendapat telepon dengan nada meneror, melarang dia mengunjungi Bung Karno di Polonia. Heldy bimbang dan harus menahan perasaan. Ia tahu, sebagai salah satu istri memang tak selalu bisa berada di dekatnya. Ia juga tahu bahwa situasi politik makin membatasi dirinya untuk bertemu dengan Bung Karno. Maka dalam suatu kesempatan bertemu, Heldy memberanikan diri bicara, “Mas, saya tidak tahan lagi dengan situasi ini. Kita tidak bisa terus bersama, dan kalau bertemu harus di rumah orang lain. Saya mohon izin untuk menjauh dari Mas.”

“Dik, aku tidak mau pisah sama kau. Kau cinta terakhirku. Kecuali aku pulang ke Rahmatullah.”

Air mata Heldy membasahi tangan Bung Karno yang diciumnya. Ia ingin menjelaskan betapa menderita dirinya selama ini, tapi itu semua di simpannya karena tak ingin menambah beban pikiran Bung Karno. Ia kehilangan orang yang sudah mengangkat namanya, orang yang sudah mengenalkan keagungan cinta kepadanya, orang yang pernah mengukir hatinya demi cinta, dan orang pertama yang pernah menyentuh dirinya, tanpa tahu apakah akan mendapatkannya kembali atau tidak. Di sisi lain ia harus berani menentukan jalan hidupnya ke depan.

“Mas … saya pergi.”

Meski tak pernah lagi bertemu, Bung Karno masih sering mengirim surat, memberi hadiah atau uang kepada Heldy. Tapi sebaliknya, surat-surat Heldy tak pernah dibalas. Belakangan Heldy tahu, Bung Karno tak lagi tinggal di rumah Yurike, tetapi di Wisma Yaso di Jalan Gatot Subroto, rumah Ratna Sari Dewi. Hanya sedikit orang yang boleh datang menjenguk, dan itu tidak termasuk Heldy.

Suatu malam, saat naik mobil mencari makan, Heldy bertemu mobil Ford yang ditumpangi Bung Karno. Sesaat keduanya melepaskan rindu di dalam mobil.

“Sudah, masuklah ke mobilmu lagi, aku mau pulang ke Wisma Yaso. Jaga dirimu ya.” Keduanya berpisah dalam langit Jakarta yang menghitam. Itulah pertemuan terakhir mereka.

Kembali pada kehidupan semula, menyebabkan para pemuda kembali mendekat. Salah seorang yang serius adalah Gusti Suriansyah Noor, putra Pangeran Mohamad Noor dari Istana Kutai Kartanegara yang pernah menjadi Menteri Pekerjaan Umum. Insinyur lulusan ITB yang juga berkarir di Departemen Pekerjaan Umum itu sesungguhnya sudah menaruh hati sejak Heldy masih kecil di Tenggarong .

Tapi tak semua anggota keluarga setuju. Maka Heldy salat istikharah untuk memohon petunjuk Tuhan. Ibunya, Hj. Hamiah, memberi pendapat, “Paling enak ya memiliki suami sendiri, bukan suami yang punya banyak orang. Kamu bisa memiliki seutuhnya.”

Pada 19 Juni 1968 Heldy, dalam usia menjelang 21 tahun, resmi menjadi istri Gusti Suriansyah Noor. Ia mendampingi suaminya di Departemen Pekerjaan Umum, juga aktif di Dharma Wanita. Ia tinggal di rumah dinas, sementara rumah pribadinya dikontrakkan sehingga ia memiliki penghasilan sendiri. Pada tahun 1969 mobil Mercedes ditarik oleh negara, dan Bung Karno memberi Heldy uang untuk membeli mobil pengganti. Ia memilih Fiat yang saat itu sedang trendy .

Dalam perjalanan selanjutnya, lahirlah enam anak. Anak kedua, Gusti Maya Firanti Noor, kemudian diperistri Haryo Wibowo Harjoyudanto alias Ari Sigit, cucu Presiden (saat itu) Soeharto. Jauh sebelumnya seorang kenalan asal Belanda, Frans Backer, membaca garis tangan Heldy dan mengatakan, salah satu anaknya akan menaikkan derajat orangtua. Walau akhirnya perkawinan Maya – Ari kandas setelah memiliki tiga anak, ramalan itu terbukti.

Sabtu 20 Juni 1970, ketika sedang mengandung Maya, Heldy bermimpi di kamar mandinya terdapat banyak gambar Bung Karno, tapi tiba-tiba gambar-gambar itu berjatuhan. Keesokan harinya ia mendengar dari radio, Bung Karno wafat. Heldy menangis sendiri di ruang tamu. Hingga saat pemakaman di Blitar esok harinya, Heldy hanya bisa mengantar dalam tangis di rumahnya. Kandungannya terlalu besar untuk bepergian.

Tak terasa waktu berlalu cepat. Kesibukan di Dharma Wanita dan membesarkan enam anak telah menghapus rasa duka Heldy. Hingga suatu hari di tahun 1992, bersama rombongan Dharma Wanita Heldy berziarah ke Blitar. Air matanya tumpah lagi di sana. Andai saja ia tahu Bung Karno akan pergi selamanya, ia akan berusaha merawatnya sampai detik ajal mengambilnya. (Intisari/SL)

Heldy, Cinta Terakhir Bung Karno, Ully Hermono dan Peter Kasenda, Penerbit Buku Kompas, 2011

4/07/2012

Review J-Drama: Love Generation

Wah...ini dia nih dorama Jepang favoritku..akhirnya bisa postingin reviewnya.
Drama Asia emg egk ada habisnya, apalagi klo ngebahas drama2 zaman dulu. Ya, kurang lebih dari eranya dorama Jepang sampe sekarang yg udah dikuasai sama drama Korea. Masih ngebahas tentang dorama jadul, kali ini gw mw nge-review Love Generation (LG). Dorama Jepang buatan tahun 1997 dibintangi oleh Takuya Kimura (idolaku niy...hehee) yg dipasangkan dgn Takako Matsu. Dorama ini pernah tayang di Indonesia  pas aku masih duduk di bangku SMP. Uwah udah lama bnaget yah...
Meskipun udah pernah nonton dorama ini ampe taat, tapi kadang aku pengen liat lagi...aku dah cari tuh dvd-nya di lapak tapi kok gak ada yah (hiks...) abis it aku coba download sekuelnya tapi kualitas gambarnya gak bgus...duh pengen banget koleksi dorama sat
u ini...abis suka sih...

Vietnam dan Terowongannya




Bayangkan, di bawah, di atas, di kiri-kanan semua tanah. Di Terowongan Cu Chi itulah seorang gerilyawan Vietkong melahirkan. Perlengkapan untuk membantu persalinan juga seadanya saja. Pakaian untuk bayi hanya sapu tangan.

Itu tidak berarti kehidupan di bawah tanah tanpa hiburan. Buku berjudul The Tunnels of Cu Chi - A Remarkable Story of War karya Tom Mangold dan John Penycate ini bercerita soal kehidupan terowongan dan bagaimana Amerika Serikat kelabakan menghadapi Vietkong dengan terowongannya.

Nam Thuan mendengar suara kedatangan kendaraan berlapis baja, padahal debunya saja belum kelihatan. la lantas duduk diam-diam sambil mencoba menghitung jumlah kendaraan itu. Nam Thuan ialah sekretaris partai komunis Desa Phu My Hung merangkap komisaris politik kesatuan pertahanan desa tersebut. Tugasnya sederhana: Kalau bisa ia harus membunuh tentara Amerika yang datang ke Phu My Hung, tetapi kalau tidak bisa, mereka harus dialihkan perhatiannya supaya ada waktu untuk mengungsikan isi desa, menyembunyikan gerilya dan senjata.

Nam Thuan berhasil menghitung tiga belas M-133. Jumlah itu lebih besar daripada yang diperkirakan. Thuan bergerak cepat. Ia mempunyai dua ranjau yang bisa dikendalikan dari jarak jauh. Begitu ranjau meledak, terjadilah kekacauan di antara satuan Amerika. Thuan membiarkan dirinya dilihat oleh orang Amerika, supaya mereka mengejarnya masuk ke dalam terowongan bawah tanah. Terjadilah pertempuran.

Kisah Unik Para Presiden AS




Tahukah Anda bahwa Reagan pernah tersedak kacang, Nixon dipancing wanita topless, dan Carter diserbu kelinci? Siapa lagi yang bisa mengungkapkan kejadian-kejadian seperti itu, kalau bukan pengawal pribadinya. Mungkin Anda tercengang kalau tahu apa yang akan dilakukan agen rahasia, bila Anda terlalu lama berjabatan tangan dengan presiden. Semuanya itu diungkapkan dalam Confession of an Ex-Secret Service Agent oleh George Rush.

Marty Venker geram sekali, ketika Senator Robert Kennedy dan Martin Luther King Jr. dibunuh. Saat itu ia mahasiswa yang aktif turun ke jalan dan juga pemain gitar dalam band Soul Seaker. Ia merasa orang-orang yang berani berkata "tidak" macam Robert Kennedy sepatutnya dilindungi lebih baik.
Jadi, ketika ia membaca di Dinas Rahasia ada lowongan, ia melamar. Padahal ia sudah di tingkat terakhir dan memilih kuliah utama marketing. Ia juga sudah 1,5 tahun bekerja di Departemen Keuangan Biro Alkohol, Tembakau, dan Senjata Api.

Lee Kuan Yew: Dari Gardu Ke Negara Kelas Satu



Negeri pulau seluas 640 km2 itu sangat minim sumber daya alam. Namun dengan visi dan kerja keras akhirnya berkembang menjadi salah satu negeri paling makmur di dunia. Pendapatan pe

r kapita tumbuh dari AS $ 400 pada 1959 menjadi AS $ 12.200 ketika Lee Kuan Yew mundur dari jabatan perdana menteri pada 1990.

Lee Kuan Yew mengawali kepemimpinan sebagai perdana menteri negara bagian Singapura yang merupakan bagian dari Federasi Malaysia pada 1959, dalam usia 36 tahun. Ketika Singapura memisahkan diri dari Malaysia, 9 Agustus 1965, usianya baru 42 tahun (ia kelahiran Singapura, 16 September 1923). Ia menyingkirkan komunisme, menyatukan aneka etnis dalam satu kebanggaan, menegakkan hukum dan pemerintahan yang bersih, membentuk angkatan bersenjata, serta memberi fasilitas kelas dunia bagi turis dan investor.

Memoarnya, From Third World To First, The Singapore Story: 1965 - 2000, merupakan buku kedua setelah The Singapore Story (1998) yang menjadi best seller di banyak negara.

Tiada lain kecuali merdeka
Saya pulang dengan gelar "ahli hukum", setamat dari Cambridge University, Inggris, 1950. Bersama dengan beberapa teman, saya mendirikan partai politik. People's Action Party (PAP) pun terbentuk (1954), dan memenangi pemilihan umum lima tahun kemudian. Sebagai pemimpin partai, secara otomatis saya menduduki jabatan perdana menteri.

Pada 1963 kami bergabung dengan Malaysia sebagai negara bagian. Sayang, setahun kemudian terjadi huru-hara karena bentrokan etnis antara Melayu dan etnis Cina. Ada gerakan ekstrem di dalam partai penguasa, United Malay National Organisation (UMNO), yang menghendaki Federasi Malaysia hanya bagi suku Melayu. Singapura, dengan komposisi etnis 75,4% Cina, 13,6% Melayu, dan 8,6% India, secara tidak langsung diminta berpisah. Tak ada pilihan lain bagi kami untuk "pergi", dan menyatakan kemerdekaan pada 9 Agustus 1965.

Meski cemas, saya tidak menampakkannya. Tugas saya memberikan harapan kepada rakyat, bukan melunturkan semangatnya. Maka saya mencari cara untuk memulai pemerintahan sendiri, sambil menahan keberadaan Inggris selama mungkin.

Langkah pertama, kemerdekaan kami harus mendapat pengakuan internasional. Saya menugasi Wakil Perdana Menteri Toh Chin Chye dan Menteri Luar Negeri Sinnathamby Rajaratnam untuk melobi para pimpinan dunia. Hasilnya, pada September 1965 kami diterima sebagai anggota PBB.

Perhatian kedua adalah mempertahankan negeri pulau warisan Inggris ini dari mereka yang tak rela kami lepas dari Malaysia. Sementara itu saya harus menegakkan hukum dan peraturan. Namun, ada hal lain yang memusingkan: membangun ekonomi. Bagaimana menciptakan lapangan kerja bagi bangsa "baru" dengan angka pengangguran 14%? Modal utama kami adalah ketulusan dan kepercayaan diri rakyat. Meski terbagi dalam beberapa suku bangsa, saya percaya bahwa perlakuan adil dan kebijakan yang tidak diskriminatif akan menyatukan mereka. Terlebih lagi jika kemakmuran tercapai.

Tapi bagaimana merintis kemakmuran? Saya sendiri tak tahu. Saya sering pusing dan sulit tidur, sehingga Choo, istri saya, meminta resep obat tidur dari dokter. Tapi rasanya minum bir dan anggur setelah makan malam lebih menolong daripada obat tidur.

Latihan militer oleh orang "Meksiko"
Kami punya 1.000 tentara di dalam Resimen Infantri Singapura I dan II sejak pisah dari Malaysia. Tapi saya tak yakin dengan kemampuannya. Saya meminta bantuan P.M. India Lal Bahadur Shastri untuk mengirim penasihat militer, namun tak dikabulkan. Demikian pula permintaan kepada Presiden Nasser dari Mesir.

Pada Oktober 1968 ada ancaman setelah dua anggota pasukan komando Indonesia dijatuhi hukuman mati gara-gara meledakkan bom di Hongkong & Shanghai Bank di Orchard Road dan menewaskan tiga warga Singapura dalam masa konfrontasi dengan Malaysia. Tapi kami ingin menegakkan hukum.

Kami menoleh kembali kepada Mordecai Kidron, duta besar Israel di Bangkok yang sejak 1962 - 1963 membujuk saya membuka konsulat di Singapura. Ia setuju memberi bantuan kemiliteran, meski desakannya untuk membuka konsulat tidak saya kabulkan dengan argumen ketergantungan saya pada Malaysia dan kekhawatiran akan umat Muslim di Malaysia dan Singapura.

November 1965, sekelompok kecil tentara di bawah Kolonel Jak Ellazari datang, dan pada Desember datang lagi enam orang. Agar tak mencolok, kami samarkan aktivitas dan menyebut mereka "orang Meksiko".

Mereka bekerja cepat dan efektif. Berbalikan dengan cara Inggris yang membentuk resimen I dan II secara bertahap, perlu waktu 15 - 20 tahun bagi seorang prajurit untuk mencapai jabatan komandan batalion berpangkat letnan kolonel. Berbeda pula dengan cara Presiden Kennedy yang mengirimkan 3.000 - 6.000 "penasihat" untuk membantu Presiden Ngo Dinh Diem pada awal pembentukan angkatan bersenjata Vietnam. Israel hanya mengirimkan 18 orang.

Pelatihan pun berhasil. Masalah keamanan teratasi. Tapi untuk apa? Kami harus hidup. Kami harus mendorong para investor untuk menanamkan uangnya di Singapura. Militer bukan bekal yang cukup untuk survive.

Jangan pindahkan patung Stamford Raffles
Saya bertemu Dr. Albert Winsemius, ekonom Belanda yang pernah memimpin tim United Nations Development Programme (UNDP) untuk memberi nasihat mengenai industrialisasi Singapura pada 1960. Saat itu ia mengajukan dua syarat bagi kesuksesan Singapura: menghapuskan komunisme dan jangan mengusik patung Thomas Stamford Raffles.

Syarat pertama saya setujui karena sesuai dengan visi dan ideologi saya. Tapi syarat kedua? Mungkin ada benarnya, patung Raffles, pendiri Singapura modern, tak perlu dipindahkan karena menjadi simbol diterimanya warisan Inggris, dan itu secara psikologis berdampak positif. Kalau Raffles tidak datang pada 1819 dan mendirikan gardu perdagangan, leluhur saya dari Dapu, Propinsi Guangdong, Cina, tidak bermigrasi ke tempat ini.

Winsemius menyarankan agar kami membuat kesepakatan pasar dengan Malaysia, sekaligus menawarkan kerja sama perdagangan dengan Indonesia. Pada saat yang sama kami harus mencari peluang pasar di AS, Inggris, Australia, dan Selandia Baru.

Selagi belum menemukan jenis industri yang akan dipilih, sementara tingkat pengangguran mulai mengkhawatirkan, sebuah perusahaan minuman menawarkan alternatif industri pariwisata. Maka kami bentuklah Singapore Tourist Promotion Board, dipimpin orang yang tepat pada pekerjaannya, yakni tokoh perfilman Runme Shaw dari Shaw Brothers.

Industri mulai bergerak. Kami memberi insentif bagi industriawan lokal untuk membuat kosmetik, minyak goreng, krim rambut, bahkan kapur barus. Produsen Hongkong dan Taiwan juga kami bujuk untuk memindahkan industri mainan, tekstil, dan garmen.

Awalnya sungguh berat. Kawasan industri Jurong seluas 90 ha yang telah menyedot dana sangat besar, tetap sepi. Kami harus menerima kegagalan karena Singapura tidak punya cukup cadangan air, wilayahnya terlalu sempit untuk menanggung polusi industri dan pencemaran pantai.

Kami lantas membentuk Bases Economic Conversion Department yang diketuai menteri Hong Sui Sen untuk mendata dan mengelola semua properti yang ditinggalkan Inggris. Dok perkapalan di Sembawang digarap, dan belakangan disewa AS untuk perbaikan kapal dengan kontrak S$ 4 - 5 juta. Sukses.

Bekas markas tentara Gurkha di Blakang Mati, sebuah pulau kecil di seberang pelabuhan Singapura, atas saran Dr. Winsemius diubah menjadi resor turis Sentosa. Bekas gua dan gorong-gorong pertahanan di Fort Canning diubah menjadi kawasan bar dan hiburan. Bandara militer Seletar diubah menjadi pelabuhan udara kargo dan terminal pesawat kecil. Sedangkan bekas pangkapal AU Inggris di Changi diperluas dengan reklamasi menjadi Bandara Internasional Singapura dengan dua landas pacu. Tangsi militer Pasir Panjang diubah menjadi Universitas Nasional Singapura yang memiliki 26.000 mahasiswa.

Sebuah terobosan besar terjadi pada akhir 1968, saat Texas Instruments memulai industri asembling semikonduktor. Tak lama kemudian disusul pesaingnya, Hewlett-Packard (HP).

Ketika Cina disibukkan oleh Revolusi Kebudayaan Mao, pelaku bisnis di Hongkong dan Taiwan khawatir dan memindahkan usahanya ke Singapura. Rupanya, hal itu menjadi tema laporan media massa AS. Tahun 1970 General Electric (GE) datang dan membangun enam pabrik asembling. Sampai akhir 1970-an GE menjadi perusahaan paling banyak menyerap tenaga kerja. Kami yang belum paham industri elektronika hanya mensyukuri satu hal, bidang itu menyapu bersih pengangguran dan mengubah Singapura menjadi pengekspor utama barang elektronik pada 1980-an.

Dalam bisnis perminyakan, kendati tak punya tambang, kami menawarkan fasilitas pengolahan terbaik. Hasilnya, sampai 1990-an produksi pengolahan kami 1,2 juta barel per hari, nomor tiga terbesar setelah Houston dan Rotterdam. Sebagai pusat perdagangan minyak pun kami berada di nomor tiga setelah New York dan London.

Kemudian kami pun tumbuh menjadi produsen produk petrokimia terkemuka di dunia, tanpa meninggalkan sektor manufaktur dan elektronika yang juga berkembang ke arah telekomunikasi dan informasi.

Membangun pusat keuangan Asia
Kegiatan pasar uang dimulai di Zurich pada pukul 09.00, disusul Frankfurt, kemudian London. Pada sore hari tutup, sementara bursa New York buka. Maka pusat transaksi berpindah dari London ke New York. Ketika New York tutup pada sore hari, kegiatan pasar San Francisco sudah mulai. Ketika San Francisco tutup pada sore hari, pasar uang dunia berhenti, sampai keesokan harinya pukul 09.00 waktu Swiss. "Nah, kalau Singapura bisa mengambil alih pasar sebelum San Francisco tutup kemudian memindahkannya ke Zurich sebelum Singapura tutup, akan tercipta kegiatan pasar uang dan perbankan 24 jam nonstop," kata Winsemius.

Saya setuju. Sejak 1965 kami sudah punya bekalnya, yakni tekad untuk menjaga nilai mata uang Singapura tetap stabil. Kami punya otoritas moneter yang punya kekuatan dan wibawa sangat besar untuk mengontrol nilai mata uang dan arus devisa, tapi tidak berhak menerbitkan uang. Karena semua itu dilakukan dengan kecermatan dan hukum yang ketat, kami mampu mengontrol inflasi dan tak ada alasan untuk mendevaluasi dolar Singapura sampai kapan pun.

Singapura kini nomor empat dalam volume transaksi harian setelah London, New York, dan sedikit di bawah Tokyo.

Dalam pandangan saya, kemakmuran tidak cukup ditunggu berlangsung secara alamiah. Harus ada strategi. Pilihan kami adalah menciptakan masyarakat yang adil, bukan semata-mata makmur. Untuk itulah kami merancang cara kepemilikan rumah murah bagi warga yang tidak mampu beserta skema kreditnya. Ada pula sistem tabungan hari tua warisan masa kolonial yang tinggal dimodifikasi saja.

Komunis menghancurkan diri
Selain banyak tokohnya dijatuhi hukuman, proses kemunduran komunisme di Singapura sebetulnya telah terjadi tahun 1962, ketika gerakan mereka kalah dalam referendum untuk merger dengan Malaysia. Dalam pemilu tahun berikutnya, 1963, partai komunis Barisan Sosialis hanya memenangkan 13 dari 51 kursi DPR.

Pada 1 Januari 1966 pemimpin Barisan di Parlemen, Lim Huan Boon, mundur. Dua minggu kemudian dua pimpinan partai juga mundur. Dua hari berikutnya, tokoh Barisan bekas anggota DPR yang sedang ditahan, S.T. Bani, juga mengumumkan perpisahannya dengan dunia politik.

Fron bersama yang semula menjadi partai terbesar kedua dengan menguasai 33% pemilih, surut perannya. Secara tidak langsung ini memberi kesempatan bagi partai saya untuk dominan, bahkan sampai 30 tahun kemudian.

Tapi kekuatan perlawanan belum bisa dihilangkan sama sekali. Di persembunyian, hutan perbatasan Malaysia - Thailand paling tidak terdapat 2.000 orang. Ada pula beberapa ratus orang di Semenanjung Malaysia, sebagian menjadi teroris kota. Kami bisa memeranginya, tetapi kami tak ingin menodai hukum. Harus ada proses hukum bagi mereka yang menyerah atau tertangkap.

Bagaimanapun kesejahteraan adalah tujuan setiap orang. Bukan slogan dan pidato. Akhirnya, komunisme Singapura mengubur diri, jauh sebelum masa tumbangnya komunisme di Uni Soviet dan Eropa Timur.

Indonesia, dari musuh menjadi sahabat
Pada 1960 saya memimpin delegasi Singapura ke Indonesia, dan diterima Presiden Sukarno di Istana Merdeka. Saya mengagumi tokoh dengan kemampuan tinggi memobilisasi massa sekaligus orator yang hebat itu. Kepada kami Presiden Sukarno berbicara mengenai "demokrasi terpimpin" dan revolusi di segala bidang. Saya agak kecewa karena kami kehilangan inti perbincangan.

Dengan Perdana Menteri Djuanda saya justru menerima banyak informasi. Ia adalah orang yang cerdas, tulus, namun menyadari terlalu banyak hal yang mesti diatasi. Ketika saya nyatakan kekaguman akan Indonesia, Djuanda berkata, "Negeri kami memang diberkati Tuhan, tapi bangsa kami saling bermusuhan satu sama lain."

Peristiwa G-30-S yang diikuti peralihan kekuasaan rupanya mengubah banyak hal. Maka terjadilah pertemuan pertama saya dengan Presiden Suharto pada konferensi nonblok di Lusaka, September 1970. Dia bertanya tentang situasi di Kamboja dan Vietnam serta potensi bahaya bagi kawasan Asean. Dia seorang pendengar yang baik.

Mei 1973 saya mengadakan kunjungan resmi ke Jakarta. Dalam perbincangan berdua dengan Suharto saya tegaskan bahwa kami, sekalipun kecil, tak ingin menjadi parasit. Agustus tahun berikutnya Suharto membalas kunjungan saya. Sekali lagi kami terlibat dalam perbincangan khusus, tanpa penerjemah, dalam Bahasa Melayu campur Indonesia.

Ia menjelaskan konsep wawasan nusantara, sesuatu yang saya kagumi karena menempatkan negara tetangga seperti Singapura sebagai mitra kerja sama dan bukan ancaman. Ia juga menguraikan rencana pembangunan 20 tahun.

September 1975 saya ganti menemui dia di Bali. Saat itu Pnom Penh dan Saigon baru saja jatuh ke tangan komunis. Maka perbincangan kami mengarah kepada strategi bersama melawan komunisme di kawasan Asean.

Hubungan kami yang sudah dekat terpaksa merenggang akibat invasi Indonesia ke Timor Timur. Ketika kami absen dalam pemungutan suara PBB yang menghasilkan kecaman kepada Indonesia, Suharto marah.

Setahun berlalu tanpa kepastian, sampai 29 November 1976 Suharto melakukan kunjungan tak resmi ke Singapura. Saya katakan bahwa meskipun kami menerima argumen Timtim adalah bagian dari Indonesia, kami tak bisa mendukung secara terbuka sebuah invasi. Dunia akan menyimpulkan bahwa keamanan kami lemah. Rupanya, Suharto memahami posisi saya.

Suharto adalah laki-laki berkarakter kuat meski tak pandai bicara. Ia tak mengobral janji, tetapi selalu menepati janji.

Kami mengucapkan belasungkawa mendalam ketika Ny. Tien Suharto meninggal, April 1996. Ketika saya ke Jakarta tahun berikutnya, Suharto tampak mulai bisa mengatasi kesedihan. Tapi ada sesuatu yang menurut saya berubah; anak-anaknya menjadi lebih dekat. Perubahan lain terlihat ketika saya bertemu putri-putrinya di pesta pernikahan pangeran di Brunei, 18 Agustus 1996. Mereka mengenakan perhiasan gemerlap. Istri saya menyatakan hal itu kepada istri dubes kami di Jakarta, dan dibenarkan. Semasa hidupnya Ny. Tien melarang anak-anaknya tampil terlalu mencolok, termasuk mengenakan banyak perhiasan.

Tak seorang pun menyadari krisis keuangan Indonesia akan berlangsung begitu cepat. Presiden Suharto melalui utusannya meminta bantuan kepada Perdana Menteri Goh Chok Tong untuk memperkuat posisi tawar sebelum bertemu IMF, akhir Oktober 1997. Kami sepakat menyiapkan cadangan sampai AS $ 5 miliar, tapi baru bisa diberikan ketika Indonesia sudah menggunakan sekitar AS $ 20 miliar pinjaman dari IMF, Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia, dan cadangan devisanya sendiri.

Menyadari begitu cepatnya devaluasi rupiah, pada Natal 1997 saya mengundang Tutut ke Singapura agar menyampaikan visi saya kepada ayahnya. Saya katakan, perekonomian Indonesia akan hancur kalau situasi tak dikendalikan. Pertama adalah soal kesehatan ayahnya, dan kedua adalah keharusan mengimplementasikan program IMF. Saya juga menyarankan agar Tutut dan adik-adiknya menarik diri dari pasar dan tidak lagi terlibat dalam proyek-proyek baru. Tapi Tutut menolak, bahkan membantah bahwa keterlibatan mereka dalam dunia usaha tidak berpengaruh pada perekonomian.

Tiga hari setelah Suharto berpidato tentang APBN yang tidak sesuai dengan kesepakatan dengan IMF, Siti Hediati Hariyadi Prabowo (Titiek) menemui saya. Ia diutus ayahnya untuk minta bantuan kepada kami agar bisa mendapatkan obligasi dalam dolar AS. Saya bilang, obligasi tak akan banyak membantu jika kepercayaan merosot. Lantas Titiek meminta bantuan kami agar mencegah spekulasi perdagangan rupiah, dan kalau bisa mengatur agar dana orang Indonesia yang diparkir di Singapura dibawa ke Indonesia. Saya katakan, tak seorang pun bisa mengatur orang lain menaruh uang di mana karena transaksi masa kini hanya dengan memencet tombol komputer.

Suharto masih bertahan. Tapi kerusuhan belanjut. Penembakan mahasiswa, penjarahan, pembakaran, dan pemerkosaan. Pemahaman umum menyimpulkan itu perbuatan orang-orang Letjen. Prabowo, menantu Suharto yang menjabat Pangkostrad, untuk menunjukkan bahwa Panglima ABRI Wiranto tidak mampu mengatasi keadaan. Harapannya, Suharto akan memberikan kedudukan Wiranto kepada Prabowo. Tapi apa lacur, sekembali dari Kairo, 15 Mei, Suharto sendiri yang kehilangan kedudukan.

Saya bertemu Prabowo dua kali, tahun 1996 dan 1997. Ia cekatan, cerdas, namun omongannya sering keterlaluan. Pada 7 Februari 1998 ia mengunjungi saya dan Goh secara terpisah di Singapura. Tanpa sebab yang jelas ia bicara tentang etnis Cina di Indonesia yang, sebagai minoritas, adalah sasaran empuk kalau ada kerusuhan. Saya dan Goh tak paham apa maksud Prabowo berbicara tentang hal itu tanpa sebab.

Pada 9 Mei 1998 saya bertemu Laksamana William Owens yang baru pensiun dari kantor Kepala Staf Gabungan AS. Ia bercerita, sehari sebelumnya bertemu Prabowo di Jakarta. Dengan ceplas-ceplos Pangkostrad itu bicara tentang "Orang tua yang tak akan bertahan sampai sembilan bulan, mungkin meninggal." Dalam suasana riang menyambut kenaikan pangkatnya, secara berkelakar Prabowo bilang, bisa saja dia melakukan percobaan kudeta. Owens heran, meski keduanya telah dua tahun berteman, ia tetap orang asing. Komentar saya, Prabowo tak cuma ceplas-ceplos, tetapi juga gegabah.

Saya sedih menyaksikan di televisi akhir tragedi pada pukul 09.00 tanggal 21 Mei 1998, saat Suharto menyatakan pengunduran diri dan menyerahkan kepemimpinan kepada B.J. Habibie. Ia kehilangan segala pembelaan. Setidaknya sampai 48 jam sebelum mundur ia masih yakin, karena dunia tak menghendaki Habibie jadi presiden, maka tak ada satu pun kekuatan yang menginginkan ia berhenti di tengah jalan.

Sungguh sebuah kenyataan pahit. Tokoh yang mengangkat Indonesia menjadi macan ekonomi yang baru bangun, yang mendidik bangsa dan membangun prasarana bagi masa depan, terjungkal oleh ketidakmampuannya mengendalikan diri. Ia membiarkan ketidakadilan berkembang, dan pada saat kritis salah memilih orang dalam posisi penting. Padahal selama 30 tahun ia menunjukkan kualitas tinggi dalam menilai situasi dan memilih orang-orangnya.

Sekarang tentang Habibie. Meski jadi presiden karena faktor kebetulan, Habibie merasa takdir dirinyalah ia harus memimpin Indonesia. Kami cukup lama mengenal dia, bekerja sama ketika ia mengelola Batam. Dia tak menyukai etnis Cina di Indonesia, dan pada skala besar juga tak menyukai Singapura karena mayoritas warganya keturunan Cina.

Berbeda dengan Suharto yang menganggap kami sama tinggi, Habibie menganggap Indonesia adalah saudara besar Singapura. "Dalam peta, satu titik kecil berwarna merah tak sebanding dengan bentangan warna hijau yang sangat luas," katanya dalam wawancara dengan Asian Wall Street Journal 4 Agustus 1998.

Keputusannya menawarkan opsi otonomi atau kemerdekaan kepada Timtim saya dengar karena dipicu oleh surat P.M. Australia John Howard mengenai perlunya referendum bagi masa depan rakyat Timtim. Melihat begitu gegabahnya langkah itu diambil, saya meminta pendapat Stanley Roth, asisten Menlu AS urusan Asia Timur dan Pasifik. Dengan ekspresi datar Roth bilang, "Seorang perdana menteri mestinya tidak begitu saja mengirimkan surat, terutama kepada presiden seperti Habibie."

Para penasihat Habibie yakin, kebijakan itu akan mendatangkan dukungan keuangan dari IMF dan Bank Dunia. Di Eropa dan Amerika Habibie akan dicitrakan sebagai seorang demokrat sekaligus reformis. Dengan demikian ia punya peluang untuk dipilih lagi.

Saat pertemuan APEC di Auckland Agustus 1999, Ginandjar bercerita kepada P.M. Goh tentang kesalahan pemerintahnya mempersenjatai milisia di Timtim. Maksudnya semula untuk mengintimidasi agar rakyat Timtim tak memilih kemerdekaan. Tapi kenyataannya, prokemerdekaan meraih kemenangan telak, 80%. Timtim pun porak poranda. Yang didapat Habibie bukannya nama baik, melainkan citra rusak sebagai seorang nasionalis. Citra pemerintah dan militer Indonesia pun tercoreng.

Ketika Pemilu Juni 1999 partai yang menjagokannya, Golkar, kalah, ia perlu uang untuk menjamin kelangsungan jabatannya. Beberapa orang yang tahu banyak soal permainan politik Indonesia bercerita kepada saya, di masa-masa sebelumnya belum pernah terjadi begitu banyak uang dibagikan kepada begitu banyak anggota MPR dalam waktu begitu singkat. Apa mau dikata, pada 20 Oktober 1999 pertanggungjawaban Habibie ditolak. Ia pun menyerah.

Saya bertemu Gus Dur di Jakarta pada 1997 dalam sebuah pertemuan pribadi. Dia seorang pembicara yang bagus, lancar berbahasa Inggris, fasih dalam bahasa dan tulisan Arab, juga punya kecerdasan sangat tinggi.

Ketika Gus Dur ke Singapura saya menemuinya, dan ia meminta saya duduk dalam lembaga penasihat untuk pemulihan ekonomi Indonesia. Sebuah kehormatan yang tak bisa saya tolak. Gus Dur berbicara tentang standar moral dan pemerintahan yang bersih. Saya jelaskan, jika ia menghendaki menterinya jujur, mereka harus digaji tinggi supaya bisa hidup sesuai kedudukan tanpa harus korupsi. Gus Dur meminta P.M. Goh dan saya untuk menerima Wapres Megawati, dan membantunya menggali pengalaman sebanyak-banyaknya. Gus Dur yakin bisa membawa Indonesia menuju keadaan yang lebih baik, dalam suasana perubahan dan keterbukaan.

Mempersiapkan para pengganti
Menjelang pengunduran diri saya, November 1990, para menteri memilih Goh Chok Tong sebagai perdana menteri. Saya diberi jabatan menteri senior tanpa kewenangan mengambil kebijakan.

Saya kembali kepada keluarga. Kepada empat adik saya, Dennis, Freddy, Suan Yew, dan Monica, juga kepada Choo, istri saya yang tetap membuka kantor pengacara, serta ketiga anak kami: Hsien Loong (lahir 1952), Wei Ling (1955), dan Hsien Yang (1957).

Si bungsu Hsien Yang suka teknik, melanjutkan kuliah di Trinity College, Cambridge. Kemudian belajar persenjataan di Fort Knox dan Sekolah Staf dan Komando di Camberley, Inggris, serta belajar administrasi bisnis di Stanford University, California.

Wei Ling menjadi dokter umum dan mengambil spesialisasi anak-anak yang membawanya tiga tahun bertugas di Massachussetts General Hospital dan setahun di Toronto's Children's Hospital.

Si sulung Loong memang mengundang kritik ketika saya menariknya jadi menteri yunior pada kementerian perdagangan dan industri, 1985. Nyatanya, timnya berhasil mengatasi masalah saat kami dilanda resesi pada 1985. Lebih dari itu, Loong memang memenangkan kursi pemilihan pada Pemilu 1984.

Terlepas dari sangkaan nepotisme, ia memang punya minat besar terjun ke politik. Bahkan ketika lulus dengan nilai terbaik dalam matematika dari Cambridge. Selain mendalami ilmu kemiliteran di Fort Sill, Oklahoma, dan Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, ia juga belajar administrasi publik di Kennedy School of Government, Harvard. Pada usia 32 ia meninggalkan militer dan terjun ke politik.

Sayang, hidupnya penuh tragedi. Menikah dengan dr. Wong Ming Yang dari Malaysia (1978), pada 1982 anak keduanya lahir dengan kelainan albino dan hambatan dalam penglihatan, semacam autisme ringan. Tiga minggu setelah melahirkan, Ming Yang meninggal karena serangan jantung. Pada 1992 Loong terserang kanker usus besar dan harus menjalani kemoterapi intensif selama tiga bulan.

Kritik semula menganggap penunjukan Goh sekadar pemanasan bagi Loo. Tapi setelah melihat keberhasilan Goh memenangkan pemilu 1997, para pengritik sadar bahwa Goh memang orang yang tepat pada jabatannya. Ia berhasil membawa Singapura menuju kondisi yang lebih baik. (Intisari Desember 2000)

Kisah Aib Setelah 50 Tahun


 

 
 
Bulan Agustus 1995 di Tokyo diadakan Forum Internasional Ganti Rugi Perang untuk wilayah Asia Pasifik, membahas dosa tentara Dai Nippon terhadap rakyat Indonesia dan ganti rugi kepada pribadi-pribadi yang dirugikan pada masa pendudukan Jepang (1942 - 1945) termasuk para mantan jugun ianfu (wanita penghibur). Berikut ini pengakuan Jeanne Ruff O'Herne, mantan ianfu yang kemudian jadi guru di Australia, dalam tulisannya "Vijftig jaar zwijgen" (Lima Puluh Tahun Bungkam) di buku Oorlogs documentatie '40 - '45.

Minggu, 8 Maret 1992, tepat di hari peringatan tahun ke- 50 penyerbuan pasukan Jepang ke wilayah Indonesia, aku meletakkan karangan bunga di Monumen Perang Adelaide, Australia. Aku merupakan satu dari ribuan warga negara Belanda yang diinternir di kamp tahanan Jepang selama PD II.
Kini setelah bungkam selama 50 tahun, barulah aku berani mengungkapkannya. Selama itu aku ingin berteriak tapi tak mampu. Sepanjang setengah abad hidupku didera mimpi buruk. Aku menderita penyakit yang tak kunjung sembuh. Malam-malam tak dapat tidur. Kenangan mengerikan itu terlalu dalam tertanam di lubuk jiwaku. Tapi aku tak pernah membicarakan kisah hitam hidupku. Bahkan dengan keluargaku sendiri pun aku tak bisa.

Diamond Beat



SINOPSIS
Meski lahir dalam keluarga musisi klasik ternama, Satsuki malah tersisih dari dunia musik tersebut. Cuma gitaris jenius bernama Kiichi yang bisa melihat bakat Satsuki dan menjadikannya vokalis band rock!

Satsuki pun menjalani hari dengan mengadakan konser yang selalu dihadiri banyak penonton sekaligus menjadi pacar Kiichi. Suatu hari datang tawaran untuk debut. Namun kenapa si pencari bakat itu bilang, “Aku cuma menginginkan Satsuki”!?


Contents:
  1. Diamond Beat
  2. 7 Days Cinderella
  3. Yuki. Doki. Suki
  4. Diamond Beat – Extra Story

You Are My Wing


SINOPSIS
Untuk sesaat, aku melihat sayapnya...
Aki menyukai seorang cowok sejak kelas 6 SD. Tapi ia tidak kenal dengan cowok yang disukainya itu. Suatu hari, Aki melihat cowok itu melakukan lompat jauh bagai mempunyai sayap, dan Aki sangat terpesona pada lompatannya. Sekarang Aki sudah kelas 3 SMP. Ia bertemu dengan Yuu, yang lompatannya membuat Aki teringat akan cowok yang disukainya waktu SD. Apakah Yuu adalah cowok itu?

Kiss and Harmony

SINOPSIS
Aku menyukai Yue dan juga piano…

Miyabi Kise terkenal sebagai putri musik, ia jago bermain piano.

Namun, karena masa lalu keluarganya, ia menjadi bisu dan tidak pernah lagi memainkan piano.
Tapi semuanya berubah berkat Yue Nomura, seorang cowok yang selalu menyemangati Miyabi untuk bermain piano lagi.

Love Love Nurse


SINOPSIS
Nachi, murid sekolah keperawatan kelas satu. Dia kikuk, tapi berjuang untuk jadi perawat yang handal. Ketika dipindahkan ke rumah sakit besar, dia bertemu dengan dokter muda jenius Takuma. Tadinya Nachi mengira dia hanyalah orang jahil yang berkepribadian buruk, tapi ternyata dia baik dan Nachi mulai suka padanya!

Naughty Boyfriend



SINOPSIS
Rinko sangat baik hati dan tak bisa menolak jika dimintai tolong. Teman-teman menjulukinya “Si Bodoh yang Terlalu Baik”. Sedangkan Itsuki teman kecil Rinko memiliki “senyuman malaikat” dan tampak baik hati dari luar namun sebenarnya dia luar biasa jahil! Rinko sampai pusing dibuatnya. Namun sebenarnya Rinko menyukai Itsuki. Bagaimana dengan perasaan Itsuki sendiri?

Suddenly Kiss


SINOPSIS :
“Kiss - (Kiss Minus)” adalah grup idola yang sangat populer.
Hina suka banget pada Chiaki, leader Kiss - !
Ketika Hina disebut terpilih untuk ikutan dalam rekaman show mereka, ia senang sekali sampai menabrak Chiaki dan tidak sengaja menciumnya!
Setelah kejadian itu, Hina malah ditunjuk sebagai “pet”, yaitu pendamping Kiss -.
Hina yang gembira, tidak tahu kalau sebenarnya “pet” adalah orang yang peranannya “dikerjain” untuk melepas stres para anggota Kiss -! Lalu, apa yang akan dilakukan Chiaki terhadap Hina yang telah menciumnya?

Love After School



SINOPSIS
Nozomi adalah cewek SMA 16 tahun.
Karena hutang keluarganya, ia terpaksa kerja sambilan dengan memalsukan umurnya.
Namun, suatu hari Nozomi kepergok Pak Sawamura, guru wali kelasnya.
Sejak itu Pak Guru setiap hari menjemput Nozomi sepulang kerja.
Saat bersama dengan Pak Guru, Nozomi merasakan dadanya berdebar-debar.
Apakah ini cinta?

Other Love Stories
  1. Mr. Cool
  2. Love Flower
  3. Princess Revolution
  4. Lover Proposal

4/06/2012

COLD HEART



SINOPSIS
Kaho ingin jadi cewek yang trendi seperti kakaknya yang cantik. Untuk mendapatkan uang tambahan, Kaho bekerja paruh waktu di sebuah restoran. Semua pegawai di restoran itu bersikap baik pada Kaho kecuali Arata, seorang mahasiswa yang tampan tapi sikapnya dingin. Suatu hari, Arata terluka ketika menolong Kaho yang terjatuh karena gugup. Akibatnya, Kaho harus bekerja satu shift dengan Arata!

Catwalk Romance


SINOPSIS
Maya baru saja merintis karir sebagai model. Tapi karena gampang panik, pekerjaannya selalu gagal. Hanya si pengantar bekal makanan Pierre, yang membuatnya lega tiap kali ke studio. Pada suatu hari, partner Maya dalam kontes model terluka dan batal tampil! Di saat kritis itu, muncul “Pierre” menyelamatkan Maya!