semakin banyak kita membaca maka semakin sadarlah kita bahwa ternyata sedikit sekali yang kita ketahui

4/05/2012

Kiat Memberi Obat Si Upik

 
Anda yang sudah pernah memiliki bayi tentu merasakan betapa repotnya memberi obat kepada si buah hati. Bayi tidak bisa meminumnya langsung gleg seperti orang dewasa. Sering kali dia melakukan aksi tutup mulut, berontak, atau memuntahkan kembali obat yang masuk ke dalam mulutnya. Padahal kebanyakan obatnya berupa sirup yang manis dan terkadang berasa buah. Wajar kalau orangtua mesti ekstra sabar dalam memberinya obat
 





Nah, agar anak dapat menerima dengan baik dan Anda tak mengalami kesulitan dalam memberi obat kepada bayi Anda, cobalah langkah-langkah sebagai berikut:
Memberi obat pada bayi
  1. Gendonglah bayi ketika diberi obat. Posisi menggendongnya, kepala berada lebih tinggi daripada badan, agar si bayi tidak tersedak yang bisa berakibat obat masuk ke dalam paru-paru.
  2. Karena bayi biasanya susah diam, mintalah bantuan orang dewasa atau anak yang lebih besar untuk menenangkannya. Kalau tidak ada orang lain, Anda bisa membungkus tangan dan tubuh bayi dengan selimut agar tangan si bayi tidak mengganggu Anda.
  3. Jika bayi sering memuntahkan kembali obat yang diminumnya, mintalah bantuan seseorang untuk membuka mulutnya dengan lembut. Lalu, dengan lembut pula masukkan obat ke dalam mulut bayi.
  4. Pemberian obat, yang biasanya berbentuk cair, bisa menggunakan sendok atau pipet.
    • Bila menggunakan sendok.  Letakkan sendok yang telah disterilkan dan diisi obat pada bibir bagian bawah. Angkat sedikit sendoknya agar obat mengalir ke dalam mulutnya.
    • Bila menggunakan pipet. Isilah pipet dengan sejumlah obat yang sesuai dengan petunjuk dokter. Letakkan pipet obat di sudut mulut bayi dan keluarkan obat perlahan-lahan.
  5. Pemberian obat tetes untuk hidung, mata, dan telinga pada bayi juga perlu kiat khusus.
    • Obat tetes hidung:
      • Tengadahkan sedikit kepala bayi.
      • Teteskan obat ke setiap lubagn hidung perlahan-lahan.
      • Hitung jumlah tetesan yang masuk ke hidung. Dua atau tiga tetes biasanya sudah cukup.
    • Obat tetes mata:
      • Miringkan sedikit kepala bayi, sehingga mata yang terinfeksi berada di bawah. Dengan cara ini tetesan obat tak mengalir masuk ke mata sehat.
      • Tariklah kelopak mata bawah perlahan-lahan agar obat dapat dengan mudah mengalir.
    • Obat tetes telinga:
      • Baringkan bayi pada salah satu sisi dengan lubagn telinga yang terinfeksi berada di atas. Teteskan obat ke dalam telinga yang sakit tersebut.
      • Buat bayi tetap diam di posisinya sejenak agar obat benar-benar masuk ke lubang telinga bagian dalam.
Memberi obat kepada anak-anak:
  1. Mintalah anak menutup lubang hidung saat meminum obat agar rasa obat tidak terlalu keras.
  2. Campurlah obat, terutama yang berupa tablet, dengan sirup atau madu agar tidak terasa pahit.
  3. Jangan larutkan obat dalam air di gelas karena ada kemungkinan obat mengendap dan tak terminum si anak.
  4. Mintalah anak untuk menggosok gigi setelah meminum obat yang manis agar tidak menempel di gigi.
Sebelum obat tetes diberikan, ada baiknya memperhatikan hal-hal berikut ini:
  • Rendamlah obat tetes dengan posisi tegak dalam tabung berisi air suam-suam kuku selama beberapa menit. Ini dilakukan agar ketika diteteskan dan masuk ke lubang hidung atau telinga, anak tidak terlalu kaget.
  • Jangan sentuhkan obat tetes ke hidung, telinga, atau mata agar bakteri tidak berpindah ke dalam botol obat.
  • Perhatikan batas waktu pemakaian obat tersebut. Obat yang sudah kedaluarsa akan memperburuk peradangan atau kondisi bayi yang diobati. (Kumpulan Artikel Kesehatan Anak)

0 komentar:

Posting Komentar