semakin banyak kita membaca maka semakin sadarlah kita bahwa ternyata sedikit sekali yang kita ketahui

2/28/2012

BAHAN TAMBAHAN PANGAN (BTP) YANG DILARANG


10 MACAM BAHAN TAMBAHAN PANGAN YANG DILARANG
 

Bahan tambahan makanan / bahan tambahan pangan adalah bahan yang ditambahkan pada pengolahan pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan antara lain pewarna , pengawet, penyedap rasa dan aroma pengemulsi, anti oksidan, anti gumpal, pemucat atau pengental.
Bahan tambahan yang diizinkan untuk dipergunakan pada makanan dengan batas maksimum penggunaannya tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 722/Menkes/Per/IX/1988.
Dilarang menggunakan bahaan tambahan pangan apabila tujuannya untuk :
a. Menyembunyikan bahan yang salah atau tidak memenuhi syarat.
b. Mnyembunyikan cara kerja bertentangan dengan cara produksi yang baik utntuk makanan.
c. Menyenbunyikan kerusakan makanan.
Bahan tambahan makanan yang dilarang digunakan dalam makanan sesuai Permenkes 722/Menkes/Per/IX/1988 dan diubah dengan Permenkes Nomor : 1168/Menkes/Per/XI/1999 adalah :

1. Asam Borat (Boric Acid) dan senyawanya

Penggunaan untuk solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, pengontrol kecoa.
Efek negtif :
Pemakaian sedikit dan lama akan terjadi kumulatip pada oktak, hati, lemak dan ginjal. Untuk pemekaian jumlah banyak mnyebabkan demam , anuria, merangsang SPP, depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, koma bahkan kematian.

2. Asam Salisilt dan garamnya ( garam Lithium Salisilat, Silver Salisilat )

Kegunaan :
Antiseptik ( Externally) dan Keratolitik ( topical).
Efek Negatif :
Dalam jumlah banyak menyebabkan muntah muntah, kejang perut, sesak napas, acidosis, gangguan mental.

3. Formalin (Formaldehyde)

Penggunaan :
Desinfektan, antiseptik, pemghilang bau, fiksasi jaringan, dan fumigan, juga dipakai pada industri tekstil dan kayu lapis.
Efek Negatif :
Sakit perut, muntah muntah, depresi susunan syaraf. Dalam jumlah yang banyak dapat menyebakan kejang kejang, kencing darah, susah kencing, muntah darah , mati.

4. Kloramfenikol :

Merupakan antibiotik spektrum luas.
Efek negatif :
Membunuh flora usus.

5. Nitrofurazon :

Merupakan anti mikroba
Efek negatif : membunuh flora usus.

6. Kalium Klorat ( KclO3)

Efek negatif : Iritasi kuat terhadap membran mukosa.

7. Diethylpyrocarbonat

Penggunaan : sebagai pengawet anggur, soft drink, fruit juices.
Efek negatif : iritasi membran mukosa.

8. Dulcin:

Pada tikus menaikan kerusakan sel adenomas liver, papiloma, rongga ginjal dan kandung kemih, menyebakan pembentukan batu.
Pada manusia belum ada data, tetapi tidak layak digunakan sebagai pemanis.

9. Brominated vegetable oil :

Biasanya digunakan pada minuman ringan.
Efek negatif :
Menimbulkan reaksi alergi, Metabolisme ion Br yang perlahan menimbulkan akumulasi pada sel adiphose tulang dan lemak.

10. Kalium Bromat.

Biasanya digunakan sebagai pemutih dan pematang tepung.
Efek Negatif :
Menurut hasil penelitian penggunaan pada makanan minuman dapat membahyakan kesehatan karena bersifat karsinogenik. Dapat menyebabkan Muntah, mual, diare, dan kerusakan pada ginjal
“ANDA INGIN SEHAT SEBAIKNYA HINDARI MENGKONSUMSI MAKANAN YANG MENGANDUNG BAHAN BAHAN YANG DILARANG DIGUNAKAN DALAM MAKANAN”

BORAKS BAHAN TAMBAHAN PANGAN YANG BERBAHAYA


SINONIM BORAKS :

Natrium biborat, Natrium piroborat, Natrium tetraborat.
Nama dipasaran dikenal dengan nama pijer,Uyah Bleng (sunda), Bleng dan Air Ki. Warnanya putih dan larut dalam air.
Penggunaan boraks hanya untuk bahan solder,bahan pembersih, pengawet kayu, anti septik kayu dan pengontrol kecoa.

TIDAK BOLEH DIGUNAKAN UNTUK MAKANAN DAN MINUMAN.

Akan tetapi boraks banyak disalah gunakan untuk daging baso, lontong agar awet dan kenyal, juga untuk pembuatan kerupuk gendar.

EFEK NEGATIF :
Pemakaian sedikit demi sedikt lama lama akan terjadi kumulatif pada otak, hati, lemak dan ginjal. Untuk pemakaian jumlah banyak menyebabkan demam, anuria, koma, merangsang SSP, depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, pingsan, koma bahkan kematian.

GEJALA KERACUNAN :
Gejala muncul antar 3-5 hari, gejalanya antara lain :
Rasa mual, muntah muntah, diare berlendir dan darah, kejang kejang, bercak brrcak pada kulit/selaput lendir terkelupas, dan kerusakan ginjal.

DOSIS :
Dosis Fatal untuk orang dewasa 15-20 gram.
Dosis fatal untuk bayi dan anak anak 3-6 gram.

PENCEGAHAN :
KARENA KEMATIAN BISA TERJADI SETELAH PENGGUNAAN YANG TIDAK
TEPAT, MAKA JANGAN MENYIMPAN BORAKS DI RUMAH.
WASPADALAH TERHADAP MAKANAN YANG MENGANDUNG BORAKS

0 komentar:

Posting Komentar