semakin banyak kita membaca maka semakin sadarlah kita bahwa ternyata sedikit sekali yang kita ketahui

4/07/2012

Vietnam dan Terowongannya




Bayangkan, di bawah, di atas, di kiri-kanan semua tanah. Di Terowongan Cu Chi itulah seorang gerilyawan Vietkong melahirkan. Perlengkapan untuk membantu persalinan juga seadanya saja. Pakaian untuk bayi hanya sapu tangan.

Itu tidak berarti kehidupan di bawah tanah tanpa hiburan. Buku berjudul The Tunnels of Cu Chi - A Remarkable Story of War karya Tom Mangold dan John Penycate ini bercerita soal kehidupan terowongan dan bagaimana Amerika Serikat kelabakan menghadapi Vietkong dengan terowongannya.

Nam Thuan mendengar suara kedatangan kendaraan berlapis baja, padahal debunya saja belum kelihatan. la lantas duduk diam-diam sambil mencoba menghitung jumlah kendaraan itu. Nam Thuan ialah sekretaris partai komunis Desa Phu My Hung merangkap komisaris politik kesatuan pertahanan desa tersebut. Tugasnya sederhana: Kalau bisa ia harus membunuh tentara Amerika yang datang ke Phu My Hung, tetapi kalau tidak bisa, mereka harus dialihkan perhatiannya supaya ada waktu untuk mengungsikan isi desa, menyembunyikan gerilya dan senjata.

Nam Thuan berhasil menghitung tiga belas M-133. Jumlah itu lebih besar daripada yang diperkirakan. Thuan bergerak cepat. Ia mempunyai dua ranjau yang bisa dikendalikan dari jarak jauh. Begitu ranjau meledak, terjadilah kekacauan di antara satuan Amerika. Thuan membiarkan dirinya dilihat oleh orang Amerika, supaya mereka mengejarnya masuk ke dalam terowongan bawah tanah. Terjadilah pertempuran.


Seperti tikus tanah
Hal semacam itu sering terulang dan Thuan selalu lolos dari maut. Malam itu Thuan agak demam. Ia pergi ke lubang tempat tidurnya di dalam terowongan. Lubang itu hanya cukup luas untuk satu orang dan mempunyai lubang ventilasi yang menuju ke permukaan tanah. Letak lubang itu semeter di bawah tanah dan bisa dipakai untuk menyembunyikan orang yang terluka sebelum bisa diangkut ke luar menuju terowongan bawah tanah yang bersambung ke rumah sakit di Phu My Hung. Pembalut penuh darah di lubang tersebut belum sempat dibakar. Waktu itu Agustus 1968, perang melawan Amerika sudah berlangsung tiga tahun.
Terowongan bawah tanah di Cu Chi merupakan bagian jaringan terowongan paling rumit. Pada saat Perang

Vietnam mencapai puncaknya pertengahan tahun enam puluhan, jaringan terowongan membentang dari Saigon (sekarang Ho Chi Minh City) sampai perbatasan Kamboja. Terowongan yang menghubungkan kota, distrik, dan bahkan provinsi itu panjangnya ratusan kilometer. Ada yang dipakai untuk tempat tinggal, gudang, pabrik, rumah sakit, markas besar. Pokoknya, segala sesuatu yang diperlukan untuk meneruskan perang.

Jenderal William Westmoreland, yang memimpin satuan Amerika di Vietnam antara tahun 1964 - 1968 menulis dalam memoamya, "Tidak ada orang yang pernah memperagakan kemampuan demikian besar untuk menyembunyikan instalasi mereka seperti Vietcong. Mereka seperti manusia tikus tanah."
Labirin luas itu tidak dirancang oleh insinyur militer. Terowongan itu muncul sebagai jawaban alamiah tentara gerilya yang umumnya penduduk setempat yang tak memiliki persenjataan canggih. Pesawat terbang, bom, artileri, dan bahan kimia lawannya memaksa Vietcong untuk hidup dan bertempur di bawah tanah. Cu Chi letaknya di daerah Vietnam Selatan, sebelah tenggara Saigon.

Cu Chi penting dari segi militer karena dilewati jalur sungai yang masuk ke Saigon. Selama perang berlangsung, Vietcong mendapat pasokan dari Kamboja lewat jalur itu. Alasan kedua ialah karena Distrik Cu Chi satu- satunya daerah di Vietnam Selatan ketika tentara dan kendaraan bisa bergerak gampang, bahkan juga di musim hujan.

Terowongan Cu Chi mula-mula digali untuk tempat persembunyian Viet Minh, gerilyawan nasionalis yang melawan kekuasaan kolonial Prancis tahun 1940-an dan 1950-an. Viet Minh maupun penggantinya Vietcong, dua-duanya pejuang kemerdekaan yang didominasi oleh komunis. Ho Chi Minh dianggap sebagai pemimpinnya.

Veteran terowongan Mayor Nguyen Quot menaksir bahwa terowongan yang digali selama perang melawan Prancis panjangnya 48 km. Jaringan itu sudah memanjang sampai 200 km waktu tentara Amerika datang tahun 1965. Orang Amerika menjulukinya IRT kecil, sesuai dengan bagian sistem kereta api bawah tanah di New York City.

Penuh kalajengking

Jumat, 7 Januari 1966, batalyon I dari Infanteri ke-28, sebagian brigade ketiga infanteri pertama AS, Big Red Bone, diangkut lewat udara ke Phu Loi. Amerika akan melakukan operasi paling besar yang pernah dilakukan di Vietnam, yaitu Operation Camp.
Di Phu My Hung, di tepi Sungai Saigon dan di daerah Hutan Ho Bo, Letnan dan kemudian Kapten Nguyen Thanh Linh dari Batalyon VII Cu Chi Vietcong (VC) duduk dalam terowongan sambil membaca laporan panjang yang ditulis tangan untuk komandan regionalnya. Laporan itu berisi rencana operasi Amerika itu. Linh mengepalai batalyon VC yang berjumlah tiga ratus orang. la memang memiliki banyak anak buah, karena akan menyulitkan pembelaan kompleks terowongan. Orang-orangnya juga bukan veteran, tetapi anak muda belia.

Kesulitan Linh yang paling •utama ialah merangsang anakanak muda itu untuk melawan Amerika. Artinya, melawan negara adidaya yang bisa menembakkan roket ke angkasa dan bisa menghancurkan dunia. Selain itu orang Amerika jangkung. Beberapa di antaranya bahkan hitam dan malah ada yang tangannya berbulu.
Dalam perannya sebagai pendidik kader, Linh sering harus menjawab pertanyaan yang aneh-aneh. Apakah peluru yang di tembakkan dari senapan tua bisa membunuh orang Amerika yang besar? Apakah bisa membunuh orang kulit hitam maupun putih? "Saya meyakinkan mereka bahwa peluru mereka akan membunuh, asal ditembakkan di tempat yang tepat. Saya juga memberi tahu bahwa peluru Amerika juga akan membunuh mereka sama mudahnya. Empat hari kemudian, orang Amerika benar datang. Saya melihat dengan hati berat helikopter yang tak henti-hentinya menurunkan orang."

Hari-hari pertama di sana tidak tampak aktivitas VC, tetapi ada saja orang GI yang tertembak senapan Vietcong. Namun, 11 Januari ada berita bahwa kesatuan Australia di Utara akhirnya bentrok dengan Vietcong di terowongan.

Letkol Robert Haldane, komandan batalyon, sekarang insaf bahwa mereka berjalan di atas musuh. la mulai mencari mulut terowongan. Beberapa GI dengan hati berat masuk ke dalam lubang untuk menyelidikinya. Mereka menemukan tempat perlindungan cukup untuk beberapa orang, tetapi tidak ada terowongan.
Tak heran kalau tentara Amerika tambah gugup, karena menghadapi lawan yang tidak tampak. Selain semrawut, terowongan itu juga penuh dengan kalejengking, semut api besar, dan ular.
Haldane sendiri juga tidak tahu cara menghadapi musuh seperti ini. Ketika batalyonnya dilatih di Fort Riley, Kansas, mereka tidak diajari berperang dalam terowongan.

Pernah Stewart Green dengan sukarela menawarkan diri untuk memeriksa terowongan yang ditemukan. la meloncat masuk dan ternyata di dekatnya ada peralatan rumah sakit. Alat itu dinaikkan dan diserahkan kepada Unit S-2 (perwira intel) Kapten Marvin Kennedy. Ketika Kennedy sedang menganalisis sebuah bungkusan ia mendengar orang berteriak. Para penyelidik terowongan keluar terengah-engah. Paling akhir muncul Stewart Green. la bukan cuma penuh keringat, tetapi juga kotoran. Ternyata dalam terowongan utama itu mereka tiba-tiba melihat sekitar tiga puluh tentara Vietcong dalam keremangan sinar lilin.

Kapten Kennedy merasa berhasil memerangkap tiga puluh VC dalam tanah. Jadi, ia memanggil seorang penerjemah Vietcong dan memerintahkan Stewart Green yang malang untuk turun lagi. Mereka masuk dengan enggan. Beberapa menit kemudian kedua orang itu kembali dengan tangan kosong. Menurut penerjemah, ia tidak bisa berbicara karena harus menahan napas. Soalnya, tidak ada udara. Memang betul. Andaikata ia berteriak, mereka pasti ditembak.

Haldane lantas mengambil keputusan untuk mengusir musuh dengan asap. Ia meminta sebuah blower ringan yang dijalankan dengan minyak tanah. Alat penyemprot itu ditaruh di mulut terowongan untuk meniup asap dari granat asap merah. Beberapa menit kemudian para GI heran karena melihat asap mereka yang tersebar di daerah itu. Namun, asap itu tidak membuat musuh keluar. Kemudian mereka menggunakan gas tidak mematikan yang biasa dipakai dalam demonstrasi. Sekali ini pun tidak ada hasilnya.
Akhirnya, Stewart Green masuk lagi, kali ini ditemani seorang ahli bahan peledak. Orang itu menaruh bahan peledak di setiap sisi terowongan utama dan sekunder dan merangkak kembali cepat-cepat ke permukaan. Memang terjadi ledakan. Dengan puas Haldane memindahkan unitnya untuk bergabung dengan Batalyon II. Ternyata ditemukan lagi kompleks terowongan lain.

Cina dan Korea juga punya

Kapten Nguyen Thanh Linh dari Tentara Rakyat Sosialis Republik Vietnam pernah tinggal lima tahun di Terowongan Cu Chi. Sekarang (1985) umurnya 49 tahun. Orangnya langsing. Matanya sedih dan tak ada senyum di mulutnya. la cepat lelah dan kelihatannya seperti orang asing di Ho Chi Minh City. Namun, di Phu My Hung, 20 km di luar Kota Cu Chi dan di pinggir Sungai Saigon yang kotor, Kapten Linh seperti hidup kembali.

la menerangkan sejarah dan falsafah, taktik dan mekanik dari terowongan luar itu yang menjadi rumahnya selama setengah dasawarsa. Dari tiga ratus orang anak buahnya dalam Operation Camp Januari 1966, hanya empat yang masih hidup setelah perang usai. Batalyon VC VII disapu bersih dan direkonstruksi entah berapa kali sampai ia tidak bisa menghitung lagi. "Di Cu Chi kami kehilangan 12.000 orang, gerilyawan dan orang sipil," katanya.

"Terowongan ini khas Vietnam," katanya. Orang Vietnam adalah masyarakat agraris. Mereka membuat terowongan bukan hanya karena suatu keharusan militer, tetapi kehadirannya selain mempunyai arti praktis juga simbolis. Kompleks terowongan digali di Cu Chi bukan hanya karena letaknya dekat Sungai Saigon, tetapi tanahnya juga cocok untuk digali.
Penggunaan terowongan untuk membela diri bukan barang baru. Gerilya Cina juga menggunakannya di

Provinsi Hopei selama perang melawan Jepang tahun tiga puluhan. Beberapa daerah saling dihubungkan dengan jaringan pertahanan dan komunikasi. Padahal untuk dunia Barat, parit dan terowongan mengingatkan pada mimpi buruk PD II. Ribuan orang terperangkap dalam lubang di dalam tanah untuk menghindari gas dan tembakan artileri.
Terowongan luas juga dibangun oleh tentara Cina dan Korea melintasi perut Korea dekat garis lintang 38°.

Dalam Perang Korea permulaan tahun lima puluhan terowongan itu banyak dipakai. Namun, tidak pernah ada terowongan seluas 70 m2 dekat ibu kota. Terowongan membuat Cu Chi tidak bisa dilalui pada malam hari dan siang hari juga hanya bisa didekati dengan bantuan militer yang kuat.

"Arsitektur" terowongan itu memang hebat, sederhana tetapi efektif. Semua sudah diperhitungkan. "Perang dalam terowongan tidak mungkin. Karena itu harus dibuat pintu rahasia yang bisa dimanfaatkan tentara kami untuk meloloskan diri. Bentuk terowongan tidak dibuat lurus atau berkelok-kelok seperti ular, tetapi dibuat zig-zag dengan sudut antara 60 - 120°. Soalnya, kalau musuh menemukan pintu masuk bawah tanah, ia akan meledakkan ranjau atau banglores (ledakan berantai) atau menuang bahan kimia. Efek dari ledakan dan bahan kimia itu akan "diredam" terowongan berbentuk zig-zag.

Anak-anak ikut membantu

Ukuran dari gang penghubung juga ditentukan dengan jelas. Lebarnya tidak boleh lebih dari 1,2 m, tidak lebih sempit dari 0,8 m, tidak lebih tinggi dari 1,8 m dan tidak lebih rendah dari 0,8 m. Tebal minimum dari atapnya ialah 1,5 m untuk menghindari getaran ledakan bom dan mortir dan suara dari unit mekanis yang bergerak di atas.
Sistem jebakan dan pintu keluar ke terowongan penghubung juga dibuat dengan canggih. Salah satu hal yang sering dilakukan oleh Kapten Linh ialah mengajak tamu-tamunya ke bawah, ke dalam kompleks Terowongan Phu My Hung. Mereka disuruh berdiri membentuk lingkaran bergaris tengah sekitar tujuh kaki. Lalu mereka diminta untuk mencari pintu rahasia. la sendiri keluar.

Tidak pernah ada yang berhasil menemukan pintu itu. Linh kemudian mengentak-entakkan kakinya di tanah, lalu ada seorang rekannya yang tersenyum dan meloncat ke luar tiba-tiba. Kalau pintu rahasia itu berada di dalam terowongan, maka pintu itu ditutupi dengan tanah lalu di dalamnya dipasang pegangan kawat, supaya pintu itu bisa diangkat. Kalau pintu itu di luar, maka tanaman kecil dibiarkan tumbuh di atasnya atau dipasangi daun-daunan kering supaya pintu itu menyatu dengan lingkungan.

Lubang ventilasi sangat sederhana. Lubang itu dipasang dari permukaan ke tingkat pertama supaya hujan tidak bisa masuk. Beberapa dibuat khusus menghadap ke timur supaya kelihatan apakah hari sudah siang. Yang lain harus menghadap angin, supaya dalam kegelapan terowongan, ventilasi itu mengingatkan orang pada dunia atas, dengan udara dan sinar di atas. Lubang ventilasi internal dihubungkan dengan lapisan terowongan yang lebih rendah.

"Untuk menggali terowongan kami membagi pekerjaan secara efisien," Kapten Linh menerangkan. Pria tua membuat keranjang untuk mengangkut tanah, wanita tua memasak. Wanita dan pria muda menggunakan tenaganya untuk menggali tanah. Bahkan anak-anak tidak mau ketinggalan. Mereka mengumpulkan daun untuk menutupi pintu rahasia. Alat penggali yang paling disukai adalah sekop dan cangkul tua. Cangkul baru ukurannya 15 x 20 cm, tapi kalau sudah lama dipakai untuk menggali tanah di ladang, maka ukurannya sudah berubah menjadi sebesar mangkuk. Hal yang sangat dirahasiakan terhadap musuh ialah bahwa terowongan itu bisa ditutup rapat sebagian. Andaikata tidak, mereka akan mati semua kalau terowongan itu dimasuki bahan kimia misalnya.

Seperti pengantin baru

Hanya setahun setelah menikah dengan Nguyen Thi Tan di Hanoi, Kapten Linh diperintahkan pergi ke Selatan untuk memimpin Batalyon VII VC di Cu Chi. Linh meninggalkan seorang putra, Nguyen Hoa Vinh. Istrinya sedang hamil anak kedua dan ia baru melihat putrinya ketika anak itu sudah berusia sepuluh tahun.

Ketika Kapten Linh pulang, 6 Juni 1975, anaknya tidak mau disentuh sampai tiga hari. "Istri saya dan saya menganggap reuni kami seperti pernikahan baru. Selama sepuluh tahun saya tidak pernah berhubungan dengan wanita lain. Ketika kami bertemu lagi, istri saya hanya berkata, "Kamu kurus."
Jelas dia bangga telah berjuang selama sepuluh tahun. Masa itu pasti bukan masa yang mudah. Kalau orang yang terluka tidak bisa diangkut ke rumah sakit di atas tanah yang aman, mereka dibiarkan pulih kembali di terowongan. "Mereka minta dibunuh. Mereka berteriak meminta sinar dan udara," kata Linh. "Disiplin orang yang cedera menurun, mental dan fisik mereka sama-sama terluka. Mereka lebih suka mati daripada tinggal di bawah tanah. Memang tidak enak mendengar jeritan mereka. Namun, kami tidak memberinya kematian, sinar matahari, atau lebih banyak udara."

Waktu bagi orang Barat selalu berharga, tetapi bagi orang Timur sesuatu yang bisa dihamburkan. Orang komunis yakin bahwa mereka akan menang sekali waktu. Karena itu terowongan yang dibangun untuk berjuang bukan hanya terdiri atas kamar tidur, ruang antibom, WC, rumah sakit, tempat untuk membersihkan diri, dan dapur, tetapi juga ruangan untuk teater, gudang militer, pusat konferensi, percetakan dan bahkan kamar untuk menyembunyikan kerbau yang berharga. Yang paling penting mereka juga mempunyai ruangan untuk membuat senjata. Ada juga pemakaman sementara, bahkan ada ruangan tempat howitzer field artillery 105-mm dilepas-lepaskan, diminyaki dan siap dipasang lagi untuk dipakai berperang.

Kalau ada orang Amerika berkeliaran, mereka tidak berkutik ataupun berbisik. Namun, begitu mereka pergi dan hari sudah gelap, kehidupan di bawah tanah giat lagi.

Dapur tanpa asap

Mula-mula mereka menyalakan "Dapur Dien Bien Phu", tempat masak tanpa asap yang pertama kali dipakai di parit-parit selama perang melawan Prancis. Tempat masak itu terus diperbaiki. Kalau api dalam anglo dinyalakan, asap disalurkan lewat beberapa pipa dan cerobong di atas tanah tanpa asapnya terlihat oleh musuh. Tidak enak untuk masak dengan alat seperti itu, karena sering pipanya bocor dan terowongan menjadi tercemar. Demikian menurut Mayor Quot.

Namun, menurut mantan gerilyawan VC, Le Van Nong, yang kini menjadi petani di tepi Sungai Saigon di An Nhon Tay, keadaan lebih buruk dibandingkan dengan yang dikemukakan oleh Mayor Quot. Terowongan berbau busuk dan mereka juga bau. "Kami selalu mengalami kesulitan. Di bawah panasnya bukan main, sehingga kami terus berkeringat. Kami membawa nasi kepal dan bersembunyi pada siang hari. Malam hari kami mencoba untuk menanak nasi untuk makan keesokan harinya. Kalau tidak ada waktu untuk mempersiapkan nasi, kami harus berpuasa sepanjang hari sampai tiba malam berikutnya. Kami tidak bisa memasak di bawah tanah, karena asapnya menyesakkan napas."

Ketika tentara Amerika bertambah banyak berkeliaran di sekitar situ, masalah makanan terpecahkan. Mereka menemukan makanan yang cocok untuk di terowongan. Misalnya daging kaleng, nasi kering, bakmi udang, rokok, dan cokelat.
Sungai Saigon memang banyak ikan dan udangnya, namun sulit untuk menangkap ikan tanpa ketahuan.

"Karena itu kami terpaksa menanam singkong, pepaya, dan ubi. Namun, kalau orang Amerika melihat tanaman itu, mereka tahu kami berada di dekat tempat itu."
Sistem sanitasi juga primitif. Kalau mungkin disediakan gentong besar dalam ruangan sebagai penampung kotoran. Kalau sudah penuh gentong itu dipenuhi dengan tanah dan dibiarkan. Kalau tidak ada gentong, orang terpaksa menggali lubang seperti kucing, lalu ditutupi dengan tanah lagi. Tidak heran kalau bau terowongan bukan main, ditambah keringat dan makanan basi.

Melahirkan dalam tanah

Dang Thi Lanh dilahirkan tahun 1945 di Saigon. Dua puluh dua tahun kemudian, tanggal 23 Februari 1967, anak pertamanya dilahirkan di Terowongan Cu Chi. Bayi perempuan itu disebut Tranh Thi Hien. la lahir dalam lubang bawah tanah di Phu My Hung, dekat Sungai Saigon. Langit-langit ruang bersalin ditutupi kain parasut Amerika supaya tanah tidak jatuh menimpa si ibu. Tranh Thi Hien sekarang sudah menjadi gadis remaja yang sehat. Melihat keadaannya sekarang orang tidak akan mengira bahwa ia lahir sebagai bayi terowongan yang kurus kering.

Keluarga ibunya, Dang Thi Lanh, memang sial. Ibu dan bapaknya terpisah dan terbunuh oleh serangan Amerika. Satusatunya saudara laki-lakinya tewas dalam Operasi AVRN di Bau Lach tahun 1964. Namun, wajah Dang Thi Lanh sama sekali tidak memberi kesan sedih.

"Saya ikut kelompok kebudayaan dalam terowongan: menyanyi dan ikut main dalam pertunjukan yang disebut Cay Chuang (The Punji Stake) yang semuanya mengenai pertempuran. Kami main di dalam ruang terowongan dan pertunjukan itu sangat sukses. Suami saya, Tranh Van Tien, waktu itu asisten dokter yang bekerja di Desa Phu My Hung. Kadang-kadang kami tidak bertemu selama beberapa bulan. Pernah kami terpisah selama setahun karena sebelum desa itu dihancurkan, ia bekerja di atas tanah dan saya di bawah tanah.

Selama hamil saya terus bekerja. Ketika Operasi Cedar Falls KJ dijalankan, kami tidak mempunyai makanan kecuali nasi kering dan garam. Selama itu saya terus tinggal di bawah tanah. Lima belas hari lamanya saya tidak melihat sinar matahari atau menghirup udara segar. Ketika tentara Amerika berada di atas kami dengan tank dan buldoser, di bawah tanah kami tetap bermain. Kami melakukan pertunjukan setiap hari dan masih sempat latihan. Ruangan yang dipakai untuk pertunjukan terletak di tingkat pertama. Untung, karena pada saat mengandung sulit melewati pintu untuk turun ke tingkat kedua. Waktu hamil saya bertambah tua, saya sering letih dan kepanasan. Pimpinan saya mengizinkan saya bekerja lebih ringan. Ia berjanji dokter akan hadir kalau anak saya akan lahir."

"Sehari sebelum putri saya lahir, saya masih menyanyi dan menari. Saya bahkan bisa menggali terowongan sedikit dengan semacam pecok mulai pukul 19.00 - 22.00. Satu setengah jam kemudian saya memasak makanan untuk 36 orang. Kemudian saya tidur sekitar pukul 23.30 di tempat tidur ayunan. Dalam ruangan itu ada sembilan wanita lain. Keesokan harinya, pukul 10.00, perut saya mulai mulas. Teman-teman memanggil dokter. Saya pergi ke terowongan lain, melewati terowongan penghubung yang besarnya hanya 1 m. Panasnya bukan main dan saya merasa pengap karena kekurangan udara. Namun, kemudian saya sampai ke kamar yang disebut ruang sejuk karena di sini banyak udara. Kamar itu ukurannya sekitar 8 x 8 m dan tingginya 1,8 m. Lantai, dinding, dan langit-langit semuanya diselubungi nilon parasut Amerika. Di sini cuma ada ranjang gantung. Untuk makan saya harus turun dari ranjang gantung. Makanannya nasi dengan garam."

Penulis Vien Phuong tinggal seterowongan dengannya. Menurut Phuong, Dang Thi Lanh penari yang baik dan anggota rombongan kebudayaan. "la menari di Nha Be, tetapi ketika kami mendengar bahwa dia hamil, kami memanggilnya kembali ke Cu Chi, karena Cu Chi lebih aman daripada Nha Be. Ketika ia kembali ke Cu Chi, kami menyarankan supaya ia tinggal bersama rakyat, tetapi ia tidak mau. Katanya, orang panggung cukup dikenal. Kalau ia tinggal di daerah yang dikuasai musuh, ia pasti ditangkap."
"Waktu ia mulai mulas, saya keluar terowongan untuk mencari bidan. Saya harus mengendap-endap, karena ada helikopter meraung-raung di angkasa. Akhirnya, saya berhasil juga menghubungi dokter di sebuah rumah sakit militer."

Dang Thi Lanh meneruskan ceritanya, "Saya kira dokter tiba sekitar pukul 13.00. Saya sudah turun dari ranjang gantung, dan tidur di lantai di atas tikar. Di situlah putri saya lahir. Ada air panas, obat, dan perban. Kelahiran makan waktu sekitar satu jam. Sakitnya bukan main. Tidak ada pakaian untuk si kecil, kecuali saputangan. Saya takut kena infeksi karena begitu banyak tanah di sekitar saya. Mereka menaruh bayi saya dalam ranjang gantung lain. Saya menyusui bayi saya, namun susu yang keluar sedikit sekali. Jadi, ia diberi air gula."

"Setelah operasi Amerika lewat saya dan bayi saya dibawa ke Trung Lap. Daerah itu dikontrol musuh siang hari, tetapi malam hari dikontrol oleh komunis. Enam bulan kemudian saya kembali ke terowongan, menyanyi dan menari dengan rombongan semula. Tranh Thi Hien dirawat oleh kakek saya."

Dokter nekat

Saya tinggal di terowongan sampai 1968 dan ikut serangan Tet di Go Vap. Setelah itu saya masuk terowongan lagi sampai 1970. Barulah saya kembali ke Kota Saigon untuk bekerja demi revolusi. Saya ditangkap bulan Juli itu dan dipenjarakan selama tiga bulan. Di situ saya dipukuli dan disetrum. Tanggal 19 Mei 1975, saya berkumpul kembali dengan putri saya. Umurnya hampir delapan tahun. Saya hampir tidak melihatnya sejak saya meninggalkannya di tempat kakek saya. Seluruh masa kanak-kanaknya dilewatkan tanpa saya."

"Kemudian kami berkumpul kembali dengan suami saya. La luka berat dan sejak itu tidak bisa bekerja. Kami mendapat pensiun dari negara dan tinggal dalam satu kamar. Tranh Thi Hien sekarang berusia 16 tahun. la bersekolah siang hari dan malam hari ikut kursus lagi. la ingin menjadi dokter. Saya sudah mendapat putri kedua. Tranh Dang Minh Hien lahir di rumah sakit. Memang jauh lebih mudah."
Dokter Vo Hoan Le merupakan salah satu tokoh menarik yang muncul dari Perang Vietnam di sisi komunis. Sejak 1967 ia menjabat sebagai kepala seksi medis pada VC Military Region IV, yang meliputi Cu Chi dan Iron Triangle. Ia bekerja di rumah sakit yang ditempatkan di terowongan bawah tanah tempat merawat VC yang luka.

Ahli bedah itu bisa melakukan pembedahan dalam kondisi perang apa pun dengan alat seadanya. Pernah ia melakukan bedah otak dengan bor mekanis dan melakukan amputasi tanpa obat penenang. Dadanya pernah terluka hebat. Ia juga kehilangan separuh tangan kanannya. Sekarang dokter yang kolonel itu mengepalai rumah sakit militer di Ho Chi Minh City. Orangnya blak-blakan. Jarang hal itu dijumpai di antara pejabat komunis Vietnam tingkat tinggi. Dia seorang pahlawan revolusi dan tokoh yang dikagumi dan dihargai. Ia bisa memukau seruangan penuh veteran VC dengan pengalamannya.

Ia dilahirkan di Delta Mekong, di Provinsi Ben Tre pada tahun 1933. Saudaranya sepuluh, empat di antaranya meninggal dalam perang. Ayahnya seorang pejuang Viet Minh, yang ditangkap dan dihukum mati oleh Prancis. Le kecil mula-mula seorang pembawa berita dan kemudian menjadi kurir Viet Minh. Setelah sukses tahun 1954, Viet Minh di Selatan, termasuk Le dan saudara-saudara laki-lakinya, kembali ke

Vietnam Utara. Ibunya ditangkap rezim Diem sebagai bekas anggota pembangkang dan disiksa. Wanita itu meninggal dua tahun setelah dibebaskan.
Di Vietnam Utrara, Le dilatih sebagai dokter gerilya. la kembali ke Selatan tahun 1961. la bertemu wanita yang kelak menjadi istrinya, yaitu Nguyen Thi Tham, orang komunis di Iron Triangle.

Nguyen Thi Tham datang dari Saigon dan belajar tentang obat-obatan. Mereka tinggal bersama selama seminggu. Kemudian istrinya mendapat tugas untuk menjadi mata-mata dan melakukan pekerjaan subversi untuk NLD di Saigon. Mereka bersatu kembali tahun 1963, ketika organisasi rahasia Saigon dibubarkan. Mereka mempunyai empat anak. Dua di antaranya dilahirkan di hutan dan kemudian meninggal karena ranjau dan bom.

Le tidak pernah mendapat pendidikan formal sebagai dokter. Di VC ia menjadi "asisten dokter". "Saya belajar dari dokter, teman, dan buku," katanya. Kalau mempunyai teman yang ahli usus buntu, saya berdiskusi dengannya mengenai hal itu dan melakukan praktik bersama mereka. Sekolah kami ada di manamana: di terowongan, di hutan, di samping ranjang pasien."

Menurut dokter Bruce Mazt, perwira intel medis tentara Amerika di Saigon tahun 1969, Le adalah seorang dokter onthe- job trained. Injeksi pertama dilakukannya pada seorang perwira senior, Jenderal Tran Van Tra, yang memimpin Vietcong. Ia mendorong Le untuk meneruskan latihan. Le menjadi Bac Si atau MD tahun 1966 setelah belajar di Utara. Ia ditugaskan kembali ke seksi medis Military Region IV di rumah sakit pemulihan di Distrik Ben Cat, utara Iron Triangle, yang diberi kode C4-

Pisau bedah dari logam bekas helikopter

Rumah sakit terowongan bisa menampung sampai seratus lebih pasien. Perlengkapan diperoleh dengan mencuri perlengkapan musuh atau menggunakan kembali produk musuh yang ditinggalkan. Dinding tempat operasi, langit-langit, dan lantai bawah dilapisi dengan nilon parasut. Peralatan bedah dibuat dari logam bekas helikopter yang jatuh. (Tikus Terowongan Harold Roper pernah menemukan mesin pesawat dalam terowongan, sedang dipreteli). Pipa plastik yang melapisi kawat listrik yang meletuskan ranjau digunakan untuk transfusi darah, menggantikan pipa politen.

Daya listrik, problem permanen di terowongan, diperoleh dari mesin sepeda motor Honda. Kalau tidak ada, dipergunakan sepeda yang disesuaikan. Alat sinar X-nya ditemukan di daerah lebih aman dekat Kamboja. Untuk operasi, ahli bedah menggunakan gown, tetapi tidak memakai sarung tangan karet. Mereka menggunakan lampu di kepala seperti pekerja tambang. Peralatan disterilkan dengan panci tekan. Vo Hoang Le melakukan lebih dari delapan puluh pembedahan dalam tiga hari tiga malam setelah Operasi Cedar Falls.

Rumah sakit bawah tanah itu bukan hanya harus merawat VC yang kena bom, tetapi juga yang terkena malaria. Jenis nyamuk khas Vietnam tahun 1969 ialah falciparum, yang tahan terhadap obat antimalaria standar. Selain itu merajalela penyakit yang disebabkan keadaan terowongan: disentri amuba, infeksi jamur pada kulit seperti eksem dan parasit dalam usus.

NLF bangga karena membuat obat sendiri, kebanyakan berdasarkan formula "sinse", misalnya antidot untuk melawan gigitan ular bambu. Namun, dalam praktik, kebanyakan obat diperoleh dengan cara mencuri dari sumber Vietnam Selatan. Antibiotik seperti penisilin cepat rusak kalau disimpan dalam terowongan atau tempat persembunyian di hutan.

Propaganda lebih mempan daripada senjata

Selain dengan senjata, Amerika juga melawan VC dengan propaganda. Untuk Kapten Nguyen Thanh Linh yang sudah hidup lima tahun di Terowongan Cu Chi, helikopter yang membawa mikrofon merupakan gangguan serius.

Kami sudah kebal terhadap B-52, tank, dan senjata modern, tetapi kami mempunyai kelemahan. Kami rindu istri dan keluarga. Kami sudah berperang melawan Prancis dan Amerika selama dua puluh tahun. Saya sudah meninggalkan anak-istri lima tahun. Saya tidak pernah melihat anak saya yang kedua. Kadang- kadang kami kelaparan selama enam atau tujuh bulan. Lalu pada malam hari kami keluar dari terowongan. Mikrofon mereka akan menyiarkan suara anak-anak dengan pesan, "Ibu tidak bisa tidur, ia menangisi ayah dan mencintai ayah." Atau suara aktris yang berkata, "Suamiku tersayang, mengapa kamu pergi begitu lama. Ibumu menangis terus." Kadang-kadang mereka tahu nama kami dan mengatakan istri kami mempunyai pacar. Begitulah terjadi sepanjang malam.

Bekas kantor pusat bawah tanah di Phu My Hung kini dipertahankan untuk mengenang perang terowongan. Ruang konferensi dan terowongan penghubung yang berliku-liku dirawat dengan cermat. Sekarang tempat itu sunyi. Ada seorang penjaga yang mengurusnya supaya semua tetap rapi. Ada buku tamu yang isinya kekaguman dari delegasi komunis. Orang yang ingin melihat sendiri keadaan di bawah, akan segera dihinggapi klaustrofobia (takut dalam ruang sempit) dan akan diserang semut dan nyamuk, yang sekarang menjadi penghuni baru. Namun, jaringan terowongan di Cu Chi agak telantar. Pintu masuknya rusak dan tanahnya banyak yang rontok. Vietnam mulai memikirkan kampanye baru terhadap musuh baru.

0 komentar:

Posting Komentar