Bila menjelang Lebaran, ibu rumah tangga di kota besar mau
tak mau harus siap menggantikan fungsi pembantu rumah tangga. Apa beres?
Belum tentu. Dari mencuci baju, piring, atau mengepel lantai rumah
saja, tak jarang timbul masalah baru: gatal di kulit tangan atau kaki.
Karena menganggap sepele, tak sedikit yang lantas melakukan pengobatan
sendiri.
Mereka "termakan" iklan di media massa atau ikut anjuran teman. Kalau gatal, langsung beli obat. Kalau tidak mempan juga, mereka mencoba obat lain. Akibatnya, gatal yang semula hanya di sela jari tangan, setelah diobati malah meluas sampai ke seluruh tangan.
Mereka "termakan" iklan di media massa atau ikut anjuran teman. Kalau gatal, langsung beli obat. Kalau tidak mempan juga, mereka mencoba obat lain. Akibatnya, gatal yang semula hanya di sela jari tangan, setelah diobati malah meluas sampai ke seluruh tangan.
Di pasaran memang tersedia bermacam-macam obat gatal. Ada yang berupa
bedak, obat cair, krim, atau sabun. Masing-masing obat memiliki bahan
aktif yang bisa berlawanan pengaruhnya. Ada pula salep yang isinya hanya
bahan antigatal dalam konsentrasi tinggi yang malah dapat menimbulkan
iritasi pada kulit sensitif.
Celakanya, kalau gatal yang disebabkan jamur diolesi obat bukan
antijamur, gatal malah akan semakin meluas karena jamur "berpesta pora",
seperti tanaman diberi "pupuk" kortikosteroid atau antibiotik.
Sebaliknya, gatal akibat alergi tidak akan sembuh dengan obat
antijamur. Malahan bisa timbul dermatitis kontak.
Sebenarnya, gatal bisa menjadi tanda dari sejumlah penyebab kelainan
di kulit. Di negara tropis seperti Indonesia, bagian kulit yang lembab
dan berkeringat bisa menjadi tempat nyaman bagi jamur, seperti jenis
kandida atau kutu air.
Selain jamur, gatal juga sering disebabkan oleh alergi khususnya
kulit sensitif. Misalnya, alergi terhadap bahan plastik atau kulit
sandal dan sepatu. Gatal usai mencuci piring juga bisa timbul karena
kulit sensitif terhadap sabun cuci yang dipakai. Sementara gatal di
badan sehabis mandi, mungkin karena sabun mandi. Kulit bisa pula gatal
karena sensitif terhadap zat pewarna, pewangi, atau antiseptik kuat
dalam sabun. Atau gatal karena bahan pewangi pada parfum, kosmetik, atau
obat gosok. Gigitan serangga, biang keringat (terutama pada anak-anak),
atau faktor psikis juga bisa menjadi penyebab gatal. Namun, dari
berbagai penyebab gatal, jamur dan alergilah yang paling sering dijumpai
di tempat praktik dokter spesialis kulit.
Sebenarnya, ada cara sederhana yang bisa digunakan untuk membedakan
penyebab gatal, yaitu dengan mengamati lokasi dan kapan timbulnya gatal.
Gatal di daerah lipatan yang lembab, umumnya diakibatkan oleh jamur.
Sementara di bagian tubuh yang mudah kontak dengan benda-benda, biasanya
karena reaksi alergi. Misalnya setelah menggunakan sabun, obat gosok,
deterjen, kosmetik, plastik, logam (arloji atau perhiasan imitasi),
kulit, atau semen.
Untungnya, setiap gatal ada obatnya. Untuk gatal akibat alergi atau
kontak dengan bahan-bahan tertentu, tindakan pertama adalah menghindari
penyebabnya.
Untuk mengatasi rasa gatalnya, daripada mencoba produk yang belum
dikenal lebih baik diatasi dengan pemberian bedak yang mengandung asam
salisilat 2%. Bedak ini aman untuk kelainan kulit yang kering dan dapat
dibeli secara bebas di toko obat. Gunakan bedak itu sehabis mandi, pagi
dan sore di bagian yang gatal. Selanjutnya, berobatlah ke dokter. Bila
perlu, ke dokter spesialis kulit.
Untuk gatal karena jamur, termasuk panu dan kutu air, sebaiknya
langsung berobat ke dokter atau dokter spesialis kulit.
Yang perlu diingat. Anda yang kulitnya sensitif seyogianya lebih
kritis dalam membeli produk-produk yang dikenakan pada kulit, seperti
sabun, kosmetik, produk perawatan kulit, parfum, dan obat-obat gosok.
Jangan segan-segan bertanya kepada pakarnya, sebelum membeli produk
tertentu.
0 komentar:
Posting Komentar